Ikhbar.com: Pemerintah Vietnam dengan tegas melarang warganya menggunakan rokok elektrik pada 2025 mendatang. Aturan tersebut diterapkan demi melindungi kesehatan masyarakat setempat.
Dikutip dari Anadolu, larangan tersebut juga berlaku terhadap keseluruhan produk yang serupa dengan rokok elektrik, termasuk tembakau yang dipanaskan.
“Majelis Nasional Vietnam pada Sabtu, 30 November 2024 menyetujui larangan menyeluruh terhadap rokok elektrik, termasuk produksi, penjualan, impor, penyimpanan, transportasi, serta penggunaannya mulai 2025,” tulis Anadolu dikutip pada Ahad, 1 Desember 2024.
Baca: Hati-Hati! Ini Bahaya Pakai Filter Kecantikan di Medsos menurut Ahli
Kebijakan Pemerintah Vietnam melarang penggunaan rokok elektrik tersebut mendapat dukungan penuh dari Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus.
“Selamat, Vietnam, atas keputusan berani ini untuk melindungi warga negara Anda, terutama yang muda, dari vaping dan produk tembakau yang dipanaskan,” tulis Tedros di X.
Sebelumnya, larangan tersebut muncul saat kekhawatiran dunia global atas meningkat atas popularitas rokok elektrik dan perangkat serupa. Produk tersebut kerap dipasarkan sebagai alternatif yang diklaim lebih aman daripada rokok tradisional.
Anggapan rokok elektrik lebih aman ketimbang rokok tradisional sejatinya telah dibantah oleh para pakar kesehatan. Mereka menegaskan bahwa kebiasaan tersebut berpotensi menimbulkan kecanduan nikotin pada generasi baru, terutama di kalangan remaja.
Keputusan Vietnam itu ditujukan untuk mengekang peningkatan penggunaan produk tembakau alternatif di kalangan anak muda. Masyarakat setempat sempat menanyakan komitmen pemerintah untuk mengatasi risiko kesehatan yang terkait dengan merokok.
Vietnam memiliki sejarah panjang dalam menerapkan kebijakan anti rokok yang ketat. Dengan pelarangan tersebut, negeri Nguyen secara tidak langsung menambah daftar negara yang telah menerapkan peraturan serupa.
“Langkah Vietnam ini menandakan sikap tegas terhadap prioritas kesehatan masyarakat,” tulis Anadolu.