Ikhbar.com: Kue dengan kemasan kaleng kerap kali mengisi meja tamu saat Lebaran. Penjualan makanan ini pun meningkat sejak pertengahan bulan puasa hingga menjelang Idulfitri.
Untuk mendapatkan kue kemasan kaleng, tak begitu sulit. Penganan yang keumumannya masuk kategori biskuit atau kue kering itu biasa dijumpai di minimaket hingga e-commerce.
Lantas merek kue kemasan kaleng mana yang paling dikenal konsumen Indonesia?
Mengutip hasil survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC), merek kue kaleng terpopuler di Indonesia adalah Khong Guan. Disebutkan bahwa sebanyak 85,5% responden mengaku mengetahui merek tersebut.
Posisi kedua ditempati merek Good Time dengan tingkat pengenalan responden 75,2%. Di posisi ketiga ditempati Tango dengan 74,9%, dan Astor 69,7% di peringkat keempat.
Saat bulan Ramadan pun, merek Khong Guan banyak diminati. Terbukti dengan angka mencapai 44,2% responden mengaku biasa mengonsumsinya saat bulan puasa.
Sementara merek kompetitor seperti Tango, Good Time, Nabati, Astor, Roma, Monde Butter Cookies, Oreo, Nissin, Gery, Hatari, Selamat, Regal, Royal Choice, dan merek lainnya hanya dikonsumsi oleh sekitar 43,6% sampai 3,9% responden.
Bukan tanpa alasan, responden memilih kue kaleng dengan merek tertentu karena dianggap memiliki rasa yang lebih enak ketimbang merek lainnya. Sebanyak 71,2% responden mengamini anggapan demikian.
Sementara sebanyak 21,8% responden memilih kue kaleng karena terpikat dengan promo yang ada di iklan.
Survei tersebut dilakukan terhadap 731 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan proporsi responden laki-laki 58% dan perempuan 42%.
Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (63,9%), kemudian di Jakarta (13,7%), dan Sumatra (10,9%). Proporsi responden yang berasal dari Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Maluku-Papua di rentang 0,4%-4,5%.
Sebagian besar responden berusia antara 35-44 tahun (33,5%), diikuti kelompok 25-34 tahun (31,1%) dan kelompok 45-54 tahun (19%).
Survei dilakukan pada 31 Maret-8 April 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,62% dan tingkat kepercayaan 95%.