Ikhbar.com: Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) menyatakan telah membantu penangkapan para tersangka yang diduga berencana melakukan serangan di konser Taylor Swift di Wina, Austria.
Wakil Direktur CIA, David Cohen juga mengonfirmasi bahwa pihaknya jauh-jauh hari telah memberikan informasi tersebut kepada otoritas Austria. Diduga kuat, para tersangka memiliki keterkaitan dengan kelompok teror Islamic State (ISIS).
“Mereka berencana untuk membunuh sejumlah besar, puluhan ribu orang di konser ini, termasuk, saya yakin, banyak orang Amerika, dan mereka sudah cukup maju dalam rencana ini,” kata Cohen pada pertemuan puncak intelijen dan keamanan nasional yang diadakan di Washington, dikutup dari AP, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Baca: Kiai Ma’ruf: Jihad bukan Teror, Teror Bukanlah Jihad!
“Otoritas Austria dapat melakukan penangkapan karena agen dan mitra kami di komunitas intelijen memberikan mereka informasi tentang apa yang direncanakan oleh kelompok yang terkait dengan ISIS ini,” tambahnya.
Superstar AS Taylor Swift dijadwalkan untuk mengadakan tiga konser di Wina pada Agustus sebagai bagian dari eras tour-nya yang memecahkan rekor. Namun, konser-konser itu pun dibatalkan mendadak setelah pihak berwenang menangkap dua pria muda yang diduga merencanakan serangan terorisme.
Menurut penyelidik, seorang pria berusia 19 tahun yang diduga telah berjanji setia kepada ISIS telah mengatur rencana dengan bahan peledak dan pisau untuk menyerang penggemar bintang AS tersebut yang sedang menunggu di luar stadion.
Baca: Warga Muslim di Inggris Dikepung Teror
Lebih dari 60.000 orang akan berada di dalam stadion selama konser jika acara tersebut tidak dibatalkan. Sedangkan puluhan ribu orang lainnya yang tidak memiliki tiket biasanya berkumpul di dekat lokasi konser.