Ikhbar.com: Masyarakat Indonesia tengah waspada akan penyebaran virus cacar monyet (Mpox). Untuk mencegah virus tersebut, pemerintah merencanakan memberlakukan kembali aplikasi yang serupa dengan PeduliLindungi.
Pemerintah mengajak masyarakat untuk bersama memerangi wabah cacar monyet. Mengingat penyakit tersebut diklaim bisa dengan mudah menular ke orang lain.
Untuk itu, masyarakat perlu mengenali ciri-ciri dan gejala seseorang yang terkena virus cacar monyet. Biasanya, gejala Mpox mulai muncul dalam 21 hari setelah terpapar virus. Gejalanya berlangsung 2-4 minggu, tapi bisa berlangsung lebih lama pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Baca: Cegah Penularan Cacar Monyet, PeduliLindungi bakal Diaktifkan Lagi
Berikut sejumlah gejala virus cacar monyet menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO):
1. Ruam (Bintik-bintik merah di kulit)
2. Demam
3. Sakit kepala
4. Sakit tenggorokan
5. Nyeri otot
6. Sakit punggung
7. Energi rendah
8. Pembengkakan kelenjar getah bening
Untuk sebagian orang, gejala pertama yang akan dirasakan saat terkena virus ini adalah ruam. Meski demikian, beberapa orang lainnya yang terpapar virus cacar monyet lebih dulu mengalami demam, nyeri otot, atau sakit tenggorokan.
Sering kali, orang yang terkena virus cacar monyet akan mengalami ruam atau bintik merah pada wajah dan menyebar ke seluruh tubuh, utamanya telapak tangan dan kaki. Selain itu, tanda tersebut juga bisa muncul pada alat kelamin.
Mulanya, bintik merah hanya berupa luka datar. Ia kemudian berkembang menjadi lepuh dan berisi nanah yang mungkin terasa gatal atau nyeri.
Selang beberapa waktu, lepuh tersebut mengeras dan terlepas. Seluruh proses ini dapat berlangsung selama dua hingga empat minggu. Meski demikian, beberapa orang dapat terinfeksi tanpa menunjukkan gejala apa pun.
Virus cacar monyet bisa menular dari berbagai faktor, berikut rinciannya:
1. Dari kulit ke kulit seperti menyentuh atau berhubungan seks
2. Kontak mulut atau mulut ke kulit seperti berciuman
3. Berbicara atau bernapas berdekatan yang dapat menghasilkan partikel pernapasan yang menular.
4. Orang dengan banyak pasangan seksual memiliki risiko lebih tinggi tertular.
5. Tertular dari pakaian, jarum suntik, hingga lingkungan masyarakat, seperti tempat tato.
Ibu hamil dan menyusui juga harus waspada akan bahaya virus ini. Hal itu dikarenakan wabah tersebut bisa menular ke bayi.
Tertular virus cacar monyet selama kehamilan dapat membahayakan janin atau bayi yang baru lahir. Selain itu, virus tersebut dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, kematian bayi baru lahir, atau komplikasi bagi orang tua.
Menurut WHO, penularan virus cacar monyet ini juga bisa terjadi dari hewan ke manusia, melalui gigitan atau cakaran. Meski demikian, untuk penyebaran hewan ke manusia ini masih diteliti lebih lanjut.