Ikhbar.com: Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag), Anna Hasbie mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap tawaran atau iklan berangkat haji dengan visa non-haji tanpa antrean. Pasalnya, modus tersebut bisa mengarah ke penipuan.
“Masyarakat jangan mudah percaya dengan iklan haji dengan visa non-haji. Jangan sampai masyarakat tertipu,” ujar Anna dikutip dari Antara pada Selasa, 7 Mei 2024.
Anna mengungkapkan bahwa pada musim haji tahun 2023 banyak kasus jemaah yang akhirnya dideportasi setibanya di Arab Saudi. Salah satunya karena masalah visa.
Selain deportasi, Anna menyebut bahwa ada risiko lain yang lebih berat bagi jemaah apabila kedapatan tidak menggunakan visa haji yang resmi, yakni tidak diperbolehkan masuk ke Arab Saudi hingga 10 tahun ke depan.
“Jadi, selain tidak bisa berhaji, juga tidak bisa umrah selama 10 tahun,” kata Anna.
Baca: Penerbitan Visa Haji Indonesia sudah Capai 92%
Oleh karena itu, Anna kembali mengingatkan agar masyarakat tidak tertipu oleh oknum yang ingin memanfaatkan kesempatan dengan menjanjikan keberangkatan dengan visa non-haji.
Jadwal keberangkatan
Kemenag menyebutkan bahwa seluruh kuota jemaah haji 2024 telah terpenuhi. Tahun ini, Indonesia mendapat kuota haji sebanyak 221.000 jemaah. Kemudian mendapat 20.000 tambahan kuota.
Sehingga, total kuota haji Indonesia pada operasional 1445 H/2024 M adalah 241.000 jemaah. Dengan rincian, 213.320 kuota jemaah haji reguler dan 27.680 kuota jemaah haji khusus.
Untuk kelompok terbang (kloter) pertama jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan ada Ahad, 12 Mei 2024.
Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab mengeklaim bahwa pihaknya telah menyusun pembagian kloter dan jadwal keberangkatan serta kepulangan jemaah.
“Kloter pertama akan mulai terbang pada 12 Mei 2024 ke Tanah Suci,” katanya.
Ia menjelaskan, kloter pertama yang akan terbang ke Arab Saudi berasal dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi, Solo, Surabaya, Batam, Palembang, Banjarmasin, Kertajati, Lombok, Makassar, dan Padang.
Menurut Saiful, total ada 14 asrama haji embarkasi di seluruh Indonesia yang akan melayani pemberangkatan jemaah haji, yakni embarkasi Aceh, Medan atau Kualanamu, Batam, dan Padang. Kemudian, Palembang, Jakarta Pondok Gede, Jakarta Saudia, Kertajati, Solo, Surabaya, Lombok, Balikpapan, Banjarmasin, dan Makassar atau Ujungpandang.
“Keberangkatan jemaah haji Indonesia terbagi dalam dua gelombang. Pemberangkatan gelombang pertama dijadwalkan dari 12-23 Mei 2024. Sementara untuk gelombang kedua, pemberangkatan jemaah akan berlangsung dari 24 Mei-10 Juni 2024,” ujar Saiful.