Ikhbar.com: Iran melancarkan serangan ke Israel pada Selasa, 1 Oktober 2024 malam waktu setempat. Mereka mengirimkan sebanyak 180 rudal dan roket ke sejumlah target penting.
Dikutip dari Reuters, serangan Iran ke Israel tersebut sebagai aksi balasan atas kematian pemimpin milisi pro-Teheran, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan yang terbaru pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Dikutip dari Associated New, Israel mengeklaim mampu menghadang rudal Iran, meski ada beberapa yang mendarat di beberapa target utama.
Hal itu seperti yang dijelaskan Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari menjelaskan. Ia mengeklaim pertahanan udara negaranya mencegat banyak rudal Iran.
Baca: Siasat Licik Israel Bunuh Komandan Hizbullah
“Meskipun, beberapa mendarat di Israel bagian tengah dan selatan. Secara keseluruhan, iron dome kami bekerja 90 persen,” Associated New dikutip pada Rabu, 2 Oktober 2024.
“Ini merupakan serangan terbaru Iran ke Israel setelah konflik selama bertahun-tahun. Kondisi ini diprediksi mendorong Timur Tengah lebih dekat ke arah perang di seluruh kawasan,” tulis Associated New.
Serangan Iran ke Israel tersebut membuat penduduk panik. Otoritas setempat mebunyjan sirine peringatan saat ratusan rudal diluncurkan.
“Ratusan rudal Iran membuat langit Israel berwarna jingga. Penduduk langsung diarahkan ke tempat perlindungan bom,” tulis laporan tersebut.
Serangan Iran tersebut dilaporkan melukai dua orang ringan akibat pecahan peluru. Di Tepi Barat, pejabat Palestina mengatakan seorang pria Palestina tewas oleh rudal yang jatuh di dekat kota Jericho, meskipun tidak jelas dari mana serangan itu berasal.
Tindakan Iran tersebut memantik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera melakukan serangan balasan.
“Iran telah melakukan kesalahan besar, kamu akan segera membalasnya,” kata Netanyahu.
Israel dan Iran memang telah terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun. Meski demikian, keduanya nyaris jarang sekali terlibat konflik langsung.
Israel menganggap Iran sebagai musuh terbesarnya, dengan mengutip seruan Iran yang berulang kali untuk menghancurkan Israel, dukungannya terhadap kelompok militan Arab, dan program nuklirnya.
Menanggapi hal itu, Iran membantah tuduhan Israel bahwa mereka sedang mengembangkan senjata nuklir. Seorang komandan tinggi Iran memperingatkan negaranya siap menyerang seluruh infrastruktur Israel jika negara Yahudi itu mengambil tindakan apa pun terhadap wilayahnya.
Kepala staf gabungan angkatan bersenjata Iran, Jenderal Mohammad Bagheri mengatakan Garda Revolusi siap secara defensif dan ofensif untuk mengulangi serangan hari Selasa dengan ‘intensitas yang berlipat ganda’.
Beberapa saat sebelum Iran meluncurkan rudalnya, serangan penembakan di Tel Aviv menewaskan sedikitnya enam orang, kata polisi, seraya menambahkan bahwa dua tersangka yang melepaskan tembakan di jalan raya di lingkungan Jaffa juga telah tewas.