Ikhbar.com: Kementerian Agama (Kemenag) mencatat hingga Senin, 24 Juni 2024 sudah ada 234 jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Air. Data tersebut berdasarkan update dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) per pukul 09:30 WIB.
Data Siskohat menyebutkan, sebagian besar jemaah yang wafat termasuk dalam kategori risiko tinggi (risti). Sementara sebagian kecil lainnya dalam kategori non-risti. Mereka wafat di berbagai tempat, seperti Makkah, Madinah, Arafah, Mina, dan Jeddah.
Berdasarkan data Siskohat, jemaah haji tertua yang wafat berusia 94 tahun atas nama Syaimah Damanik dark kloter KNO-1 dan Solehuddin Mawi dengan usia yang sama dari kloter SUB 38.
“Keduanya dilaporkan jamaah haji dalam kategori risti dan wafat di Mina,” tulis Siskohat.
Baca: 1.000 Orang Lebih Wafat, Arab Saudi: Sebagian Besar Jemaah Haji Ilegal
Update global
Sementara itu, jumlah jemaah haji sedunia yang meninggal dunia terus bertambah melebihi 1.300 orang. Mayoritas dari mereka mengalami kematian akibat cuaca panas ekstrem di Arab Saudi.
“Sayangnya, jumlah kematian mencapai 1.301, dengan 83 persen di antaranya tidak resmi untuk menunaikan ibadah haji dan berjalan jauh di bawah sinar matahari langsung, tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang memadai,” tulis Saudi Gazette pada Senin, 24 Juni 2024.
Setengah dari jumlah tersebut dilaporkan sebagai jemaah yang menunaikan ibadah haji tanpa visa resmi. Jamaah wafat berasal dari lebih dari 10 negara, mulai dari Amerika Serikat hingga Indonesia.
“Tiap-tuap negara terus memperbarui jumlah jemaah haji yang wafat di Tanah Suci,” katanya.
Di Mesir, setidaknya ada 658 jemaah yang wafat. Dari jumlah tersebut 630 di antaranya adalah jemaah yang tidak menggubakan dokumen resmi.
“Pemerintah setempat menyebut bahwa kematian para jemaah disebabkan oleh panas ekstrem, dengan suhu di Makkah tahun ini naik hingga 51,8 derajat celsius,” tulis Saudi Gazette.