[Update] 61 Ribu Calon Jemaah Haji Tiba di Tanah Suci, 8 Wafat

Ilustrasi: Petugas membawa jamaah yang wafat usai disalatkan di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Foto: AntaraFoto/Wahyu Putro A

Ikhbar.com: Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan bahwa sebanyak 61.404 calon jemaah haji reguler telah tiba di Tanah Suci pada hari ke-10 operasional haji 1446 H/2025 M.

Kabar ini disampaikan Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Muhammad Zain dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Sabtu, 10 Mei 2025. Jumlah jemaah yang telah diberangkatkan itu merupakan bagian dari total 202.654 jemaah Indonesia yang telah mengantongi visa haji melalui sistem e-Hajj milik Pemerintah Arab Saudi.

“Proses pemberangkatan jemaah berlangsung lancar dari berbagai embarkasi. Hari ini saja ada 21 kloter yang membawa 8.261 jemaah ke Arab Saudi,” kata Zain.

Hingga kini, total 158 kelompok terbang (kloter) telah diberangkatkan melalui tiga maskapai penerbangan. Berikut rinciannya:

  • Garuda Indonesia: 82 kloter, 30.446 jemaah
  • Saudia Airlines: 69 kloter, 28.028 jemaah
  • Lion Air: 7 kloter, 2.930 jemaah

Rincian keberangkatan

Sebanyak 21 kloter diterbangkan ke Arab Saudi pada Sabtu, 10 Mei 2025 dengan jumlah total 8.261 jemaah dari berbagai embarkasi, antara lain:

  1. Balikpapan (BPN): Kloter 3 (360 jemaah)
  2. Makassar (UPG): Kloter 13 dan 14 (masing-masing 393 jemaah)
  3. Surabaya (SUB): Kloter 27-30 (masing-masing 380 jemaah)
  4. Solo (SOC): Kloter 32-35 (masing-masing 360 jemaah)
  5. Medan (KNO): Kloter 8 (360 jemaah)
  6. Cengkareng (CGK): Kloter 25 (393 jemaah), Kloter 26 (442 jemaah), Kloter 27 (393 jemaah)
  7. Kertajati (KJT): Kloter 7 (445 jemaah)
  8. Batam (BTH): Kloter 9 (445 jemaah)
  9. Jakarta (JKG): Kloter 18 dan 19 (masing-masing 442 jemaah)
  10. Padang (PDG): Kloter 5 (423 jemaah)
  11. Palembang (PLM): Kloter 7 (370 jemaah)

Baca: Daftar Larangan Jemaah Haji selama di Makkah Lengkap dengan Dendanya

Sebelum diberangkatkan, para jemaah mengikuti sejumlah prosedur penting di asrama haji, seperti pemeriksaan kesehatan, pelatihan manasik lanjutan, serta pembagian living cost senilai SAR750.

Calhaj wafat

Dalam kesempatan yang sama, Muhammad Zain menyampaikan bahwa hingga saat ini, delapan jemaah asal Indonesia dilaporkan meninggal dunia selama masa operasional haji.

“Kami turut berduka. Semua jemaah yang wafat telah menjalani pemulasaraan dan pemakaman di Tanah Suci. Hak-haknya juga dipenuhi, termasuk melalui asuransi jiwa dan pelaksanaan badal haji,” ujar Zain.

Ia menegaskan, pemerintahmelalui Kemenag, BPKH, dan Menag memberikan perhatian serius atas peristiwa ini, termasuk memastikan setiap hak ibadah jemaah tetap terpenuhi. Program badal haji diterapkan sebagai bentuk penghormatan dan pelaksanaan ibadah jemaah yang wafat.

“Semua jemaah haji kita terlindungi oleh asuransi jiwa dan kecelakaan serta layanan dari Petugas Haji Indonesia. Hal ini penting diketahui seluruh keluarga jemaah di Tanah Air,” tambahnya.

Dengan meningkatnya jumlah jemaah yang diberangkatkan, pemerintah menekankan bahwa aspek keselamatan, layanan kesehatan, dan jaminan ibadah jemaah tetap menjadi prioritas utama. Seluruh jemaah akan terus dipantau dan dilayani dengan optimal sepanjang penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.