UIN Cirebon Diharap Jadi Percontohan Kampus Masa Depan

Focus Group Discussion (FGD) transformasi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Dok: Kemenag

Ikhbar.com: Kementerian Agama (Kemenag) sedang mengembangkan Institut Agama Islam Syekh Nurjati Cirebon (IAIN Cirebon) menjadi Universitas Islam Negeri Siber Syekhnurjati Cirebon (UINSSC). Transformasi ini merupakan salah satu program prioritas Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Juru Bicara Kemenag, Anna Hasbie, berharap UIN SSC dapat menjadi prototipe Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) berbasis siber pertama di Indonesia.

Baca: UIN Cirebon Jadi Perguruan Tinggi Islam Siber Pertama di Indonesia

“Sebagai kampus siber pertama di PTKI, saya berharap UIN SSC ini akan jadi prototipe pendidikan masa depan (future education) yang gayut dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan,” terang Anna, dikutip dari laman Kemenag, pada Kamis, 6 Juni 2024.

Taskforce UIN SSC, Fatkhu Yasik dan Syaifudin Zuhri, turut mendampingi untuk mengecek Data Center dan kesiapan seluruh infrastruktur server yang dimiliki UIN SSC. Hadir juga dalam acara tersebut Rektor dan Wakil Rektor UIN SSC, para Dekan, Kaprodi, dan unit terkait.

Mereka melaporkan ketersediaan infrastruktur hardware dan software yang mendukung penyelenggaraan pendidikan siber di kampus UIN SSC.

Dalam kesempatan itu, mereka juga menjelaskan desain kurikulum yang unggul di bidang siber, serta ketersediaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis digital yang memungkinkan mahasiswa mengakses layanan kapanpun dan dari manapun.

Anna mengapresiasi capaian sivitas akademika yang berhasil mengantarkan IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi UIN SSC. Menurutnya, capaian ini harus dijawab dengan performa yang meyakinkan di masyarakat.

“Saya mendorong, dengan resources yang dimiliki, UIN SSC harusnya mampu dalam dua tahun ke depan menjadi kampus siber yang bereputasi,” ungkap Anna.

Baca: Gandeng Ikhbar.com, PNS Kemenag Jabar Tingkatkan Literasi lewat Kelas Menulis Online

UIN SSC digagas sejak 2020, dan hingga saat ini telah menerima tiga angkatan dengan total sekitar empat ribu mahasiswa. Seluruh proses perkuliahan di UIN SSC dilakukan secara daring, baik sinkronus maupun asinkronus.

“Saat ini UIN SSC sudah memiliki server sendiri dengan kapasitas terbaik dibanding PTKI lain. Saya berharap ini dapat dimanfaatkan secara optimal. Berbagai modul pembelajaran yang selama ini disimpan di cloud atau platform gratisan lainnya, harus segera dipindah ke server kita sendiri agar lisensinya tetap terjaga,” ujarnya.

Pengembangan infrastruktur Data Center merupakan program Ditjen Pendidikan Islam di 2023. Hal ini menunjukkan komitmen Kemenag untuk menghadirkan kampus siber yang bereputasi di dunia internasional.

Kepada Rektor UIN SSC dan jajarannya, Anna meminta untuk mempertajam berbagai indikator pengembangan dalam 10 tahun ke depan menjadi indikator tahunan.

Taskforce yang dibentuk Ditjen Pendidikan Islam akan mengevaluasi secara terukur dan proposional.

“Visi besar pengembangan UIN SSC ini harus diturunkan lebih operasional mulai dari tahun 2024 ini sampai seterusnya. Agar program yang kita lakukan ini on the track, serta resources yang kita gunakan tepat sasaran dan dapat dievaluasi secara terukur,” pungkas Anna.

Di akhir supervisi, disepakati beberapa program prioritas yang akan ditindaklanjuti sampai bulan Agustus 2024, di antaranya penguatan Learning Management System (LMS) dan peningkatan mutu bahan ajar digital.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.