Ikhbar.com: Pemerintah Indonesia mengklaim tengah merancang aplikasi berbasis Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan untuk mendukung ketahanan pangan dan perlindungan sosial.
Rencananya, aplikasi ini akan resmi diperkenalkan pada Agustus 2025 mendatang. Inovasi ini sejalan dengan langkah pemerintah memperkuat layanan publik berbasis teknologi.
Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Komunikasi dan Digital (MenKomdigi), Meutya Hafid saat berbicara di forum teknologi internasional Machines Can See 2025 di Dubai, Uni Emirat Arab.

Dalam sesi panel berjudul Wanted: AI to Retain and Attract Talents to the Country, Meutya menegaskan bahwa isu keamanan pangan menjadi perhatian utama Presiden Prabowo Subianto di tengah ketidakpastian geopolitik global.
Baca: Dubai Manfaatkan AI untuk Pangkas Waktu Tunggu di Lampu Merah
“Pendidikan menjadi dasar penting yang dipegang Indonesia. Dengan pengembangan AI, kami percaya bahwa kecerdasan manusia yang merancang dan mengatur AI harus tetap lebih unggul dari kecerdasan buatan itu sendiri,” ujar Meutya dikutip dari siaran pers Komdigi pada Senin, 28 April 2025.
Meutya menjelaskan, aplikasi AI ini akan memperkuat sistem ketahanan pangan nasional melalui pemantauan produksi dan distribusi pangan berbasis data. Selain itu, teknologi ini juga dirancang untuk menyempurnakan penyaluran bantuan sosial agar lebih akurat dan efektif.
Tak hanya itu, pemerintah juga tengah mempersiapkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis berbasis AI untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.