Ikhbar.com: Otoritas Islam Sunni tertinggi di Mesir, Al-Azhar mengeluarkan seruan dan dukungan untuk warga sipil Palestina. Mereka menegaskan membela dan mendukung warga tidak bersalah merupakan kewajiban agama dan tanggung jawab kemanusiaan.
“Mendukung warga sipil Palestina yang tidak bersalah melalui jalur resmi adalah kewajiban agama, hukum, moral, dan kemanusiaan. Sejarah tidak akan membiarkan mereka yang mengabaikannya,” demikian bunyi pernyataan Al-Azhar tersebut, dikutip dari surat kabar Al-Ahram, Jumat, 13 Oktober 2023.
Baca: Sepekan Perang Hamas Vs Israel, Korban Tewas Tembus 3.000 Orang
Kejahatan perang Israel
Al-Azhar juga menuding militer Israel telah melakukan banyak kejahatan perang. Di antaranya adalah penargetan warga sipil (termasuk perempuan dan anak-anak), serta pemboman rumah sakit, pasar, ambulans, masjid, dan sekolah.
“Sejak Israel mengumumkan keadaan perang pada Sabtu akhir pekan lalu, jumlah korban dan pengungsi di wilayah pesisir itu telah meningkat secara signifikan,” ungkap mereka.
Mengutip data dari Kementerian Kesehatan di Gaza, lebih dari 950 warga Palestina tewas dan sedikitnya 5.000 orang terluka. Anak-anak dan warga lanjut usia menyumbang hampir 60% dari jumlah keseluruhan korban.
Sementara itu, 263.934 warga Palestina di Gaza terpaksa mengungsi.
Al-Azhar menyebut kejahatan itu sebagai aib bagi rezim Zionis dan para pendukungnya.
Dalam pernyataan tersebut, Al-Azhar meminta negara-negara Arab dan Islam untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab agama dan sejarah mereka dengan segera menyalurkan bantuan kemanusiaan.
“Juga harus memastikan bantuan-bantuan tersebut diterima oleh masyarakat Palestina di Gaza,” katanya.
Baca: Aib Konflik Israel-Palestina: Kegetiran Perempuan di Tengah Perang
Persatuan negara Islam
Selain itu, mereka juga menyerukan kepada negara-negara Arab dan Islam untuk bersatu dan berdiri teguh melawan dukungan Barat terhadap Zionis yang melanggar hak-hak warga sipil Palestina. Al-Azhar juga menekankan bahwa penyelidikan internasional terhadap kejahatan perang Israel harus dilakukan.
Al-Azhar mengatakan pihaknya menghormati ketangguhan dan tekad rakyat Palestina untuk mempertahankan tanah mereka.
“Tanah adalah tempat keibuan, kehormatan, dan martabat. Pesan Al-Azhar kepada mereka yang berpegang teguh pada tanahnya adalah lebih baik mati sebagai ksatria dan pahlawan di tanahmu daripada membiarkannya menjadi mangsa para perampas kekuasaan,” tegas rilis tersebut.
Tidak cukup di situ, Al-Azhar juga mengkritik tajam pemberitaan media-media Barat yang dinilai bias dan selalu berprasangka buruk terhadap Palestina dan rakyatnya.
Dalam pernyataan sebelumnya, Al-Azhar juga telah menuntut agar komunitas internasional berhenti menerapkan standar ganda terhadap konflik Israel-Palestina.