Adab Bermedia Sosial

Ilustrasi pengguna medsos. Foto: Shutterstock

Ikhbar.com: Seseorang yang bermain media sosial (medsos) perlu memperhatikan sejumlah adab atau etika, termasuk menghormati privasi dan hak orang lain.

Demikian disampaikan Dosen Fakultas Komunikasi Universitas Pancasila, Diana Anggraeni dalam lokakarya bertajuk “Netizen Cerdas: Panduan Bijak dalam Dunia Media Sosial” yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi pada Rabu, 6 Maret 2024.

Sudah seharusnya, kata Diana, pengguna medsos mampu berkomunikasi dengan sopan dan santun. Selain itu, mereka juga diharapkan bisa menghargai toleransi dan keberagama.

“Tak kalah penting adalah tidak melakukan perundungan maupun pelecehan dan tidak menyebarkan kabar bohong,” katanya.

Baca: Riset: Kecanduan Medsos Bisa Terkena Gangguan Mental

Dalam kesempatan itu, Diana mengemukakan pentingnya pengguna medsos untuk memahami rambu-rambu keamanan dan aturan seputar pemanfaatan media digital.

“Jadi, agar penggunaan media sosial dapat optimal dengan baik, perlu sekali untuk mengenali audiens, fokus, dan konsisten terhadap rambu keamanan digital. Sebarkan lah konten yang positif dan mendidik, serta jalin kolaborasi untuk menciptakan kreativitas yang membangun,” katanya.

Ia mengajak semua pihak untuk menjadikan ruang medsos sebagai cerminan nilai-nilai ke-Indonesia-an dan tempat belajar.

“Jadikan medsos sebagai ruang untuk berinteraksi, bertumbuh kembang, sekaligus wadah untuk mengaktualisasikan diri sebagai bangsa yang bermartabat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Pandu Digital, Anshar Syukur mengungkapkan bahwa beraktivitas di medsos membutuhkan kecakapan digital.

Menurut dia, individu yang memiliki kecakapan digital adalah individu yang mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras maupun lunak dalam lanskap digital.

“Sudah seharusnya seseorang untuk mampu memanfaatkan mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi keuangan digital,” ujar dia.

Dia juga menyampaikan pentingnya berperilaku positif dalam menggunakan media sosial, yaitu melakukan interaksi yang konstruktif, menghargai, dan bertanggung jawab.

Anshar mengingatkan, rekam jejak digital bisa mempengaruhi reputasi dan citra diri, yang selanjutnya dapat berdampak terhadap upaya membangun hubungan maupun jejaring.

“Rekam jejak digital juga relevan dengan membangun jejaring atau networking, pengaruh dalam hubungan pribadi, serta masalah keamanan digital,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Dosen Universitas Multimedia Nusantara Rismi Juliadi menyampaikan pentingnya menjaga keamanan data dan privasi selama beraktivitas di ruang digital.

“Agar aman dari ancaman privasi di dunia digital, sebaiknya gunakan perangkat yang terpercaya dan hanya mengunduh aplikasi yang aman atau tersertifikasi.

Ia juga mengingatkan pengguna medsos untuk mengaktifkan sistem keamanan dua langkah. Selain itu, haram hukumnya jangan data pribadi di media sosial.

“Waspadai pertemanan dengan orang yang tak dikenal,” tandasnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.