Ingin Sukses Dunia Akhirat? Ini 10 Tips Prof. Rokhmin Dahuri yang Wajib Diikhtiari

Prof. Dr. H. Rokhmin Dahuri. Dok IST

Ikhbar.com: Kesuksesan sering dipahami hanya sebagai pencapaian duniawi, seperti karier mapan, keluarga bahagia, dan harta yang cukup. Namun, bagi Anggota Majelis Pakar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Rokhmin Dahuri, kesuksesan sejati tidak berhenti di situ.

“Kesuksesan dunia akhirat adalah keseimbangan antara kerja keras di dunia dan persiapan untuk kehidupan setelah mati,” ujarnya dalam pesan singkat yang diterima Ikhbar.com, Ahad, 9 November 2025.

Baca: 3 Kiat Hidup Sejahtera ala Prof Rokhmin Dahuri

Menurutnya, pandangan tersebut berakar kuat pada firman Allah SWT dalam Surah Al-Qashash ayat 77:

وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ

“Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Guru Besar IPB University itu menjelaskan, manusia diperintahkan berikhtiar meraih kesuksesan duniawi, tetapi tetap menjadikannya sarana menuju kebahagiaan abadi.

“Berusahalah dengan sungguh-sungguh, gunakan karunia Allah untuk kebaikan, dan jangan berbuat kerusakan di bumi,” pesan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI periode 2001–2004 itu.

Prof. Rokhmin kemudian merangkum sepuluh kunci yang, menurutnya, dapat menuntun setiap muslim menuju kesuksesan hakiki. Pertama dan utama, memperkuat iman serta takwa.

Iman menjadi kompas hidup, sedangkan takwa menjadi benteng dari perbuatan tercela. Ia menganjurkan agar umat Islam rajin membaca Al-Qur’an, memperbanyak zikir, dan bergaul dengan orang saleh.

“Dengan iman dan takwa yang kokoh, kita tidak akan mudah goyah oleh ujian dunia,” tuturnya.

Baca: Jadilah Laut! Tips Hadapi Fitnah, Kecewa, dan Patah Hati ala Prof. Rokhmin Dahuri

Kunci kedua adalah menuntut ilmu secara berkelanjutan. Baginya, ilmu bukan hanya sarana mencari nafkah, melainkan cahaya yang menuntun ke jalan kebenaran.

“Rasulullah bersabda, menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim,” kata anggota Komisi IV DPR RI tersebut. Ia mendorong agar umat Islam belajar seumur hidup, memanfaatkan teknologi, dan mengamalkan ilmu agar menjadi amal jariyah.

Berikutnya, atau yang ketiga, mengembangkan akhlak mulia. Prof. Rokhmin menegaskan, kecerdasan tanpa akhlak dapat menjerumuskan manusia.

“Jujur, amanah, sabar, rendah hati, dan pemaaf, itulah modal sosial untuk sukses dunia akhirat,” katanya.

Keempat, keseimbangan antara ibadah dan muamalah juga menjadi poin penting. Ia mengingatkan, Islam tidak mengajarkan umatnya meninggalkan dunia demi ibadah semata.

“Bekerjalah seolah hidup selamanya, beribadahlah seolah besok akan mati,” ujarnya mengutip hadis yang sering disampaikan para ulama.

Kelima, tentang waktu. Prof. Rokhmin menekankan pentingnya mengelola waktu dengan bijak. Mengutip sabda Nabi Muhammad Saw., seseorang akan dimintai pertanggungjawaban atas umur, ilmu, harta, dan tubuhnya.

“Setiap detik adalah amanah,” tegasnya.

Ia menyarankan agar umat Islam membuat jadwal harian, menghindari kebiasaan menunda pekerjaan, dan memanfaatkan waktu luang untuk hal yang bermanfaat.

Baca: Prof Rokhmin: Kemuliaan Hidup tidak Ditentukan dari Jabatan, Tapi Keikhlasan

Kunci keenam adalah bersedekah dan berbagi dengan sesama. Prof. Rokhmin mengutip Surah Al-Baqarah ayat 261 yang menggambarkan besarnya balasan bagi orang yang berinfak di jalan Allah.

“Sedekah tidak mengurangi harta. Justru melapangkan rezeki dan menolak bala,” ujarnya.

Tak kalah penting, ketujuh, menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Menurutnya, tubuh dan jiwa yang sehat merupakan prasyarat produktivitas. Ia menekankan pentingnya mengonsumsi makanan halal dan thayyib (baik), berolahraga secara rutin, beristirahat cukup, serta memperbanyak zikir.

“Jiwa yang tenteram adalah tanda iman yang hidup,” katanya.

Kedelapan, keluarga juga mendapat tempat istimewa dalam pandangannya. “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya,” kutipnya dari hadis Nabi Saw.

Ia menegaskan, hubungan harmonis dalam keluarga menjadi sumber kekuatan moral dan spiritual dalam menjalani kehidupan.

Kesembilan, Prof. Rokhmin menyoroti pentingnya memanfaatkan teknologi untuk kebaikan di era digital. Ia mengajak umat Islam menggunakan media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai keislaman, mengikuti kajian daring, dan memanfaatkan platform digital untuk pendidikan.

“Teknologi adalah alat. Gunakan untuk dakwah dan kemajuan, bukan untuk maksiat,” pesannya.

Dan akhirnya, seluruh ikhtiar harus ditutup dengan kunci kesepuluh, yakni doa dan tawakal.

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu,” ujarnya mengutip firman Allah dalam Surah Ghafir ayat 60.

Prof. Rokhmin mengingatkan, setelah segala usaha dilakukan, manusia wajib berserah diri kepada kehendak Allah Swt.

“Kesuksesan dunia akhirat memang tidak mudah, tapi bukan mustahil. Kuncinya konsistensi, kesungguhan, dan doa yang tulus,” ujar Prof. Rokhmin menutup nasihatnya.

“Jika semua dijalani dengan niat mencari ridha Allah, insyaallah hidup kita akan berakhir dengan kebahagiaan sejati,” sambungnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.