Ikhbar.com: Anggota DPR RI sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan (2001–2004), Prof. Rokhmin Dahuri, menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya ikan harus dilakukan secara tepat agar benar-benar mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Menurutnya, ilmu manajemen perikanan tangkap bisa menjadi kunci utama agar penghasilan nelayan lebih layak dan berkelanjutan.
“Kalau dikelola dengan baik, nelayan kita bisa hidup sejahtera. Minimal seorang ABK bisa membawa pulang Rp7,5 juta per bulan untuk keluarganya,” kata Prof. Rokhmin.
Langkah pertama, jelas Prof. Rokhmin, adalah memastikan catch per unit effort atau produktivitas tangkapan cukup tinggi. Jumlah kapal, ukuran, dan jenis alat tangkap harus diatur sesuai kondisi wilayah perairan seperti Laut Cirebon atau WPP lainnya.
“Dengan perhitungan yang tepat, pembagian hasil antara pemilik kapal, nahkoda, dan ABK bisa adil serta menjamin kesejahteraan nelayan,” ujarnya.
Baca: AI sebagai Jalan Baru Kreativitas Generasi Muda, Pesan Penting dari Prof. Rokhmin
Langkah berikutnya, kata Prof. Rokhmin, pemerintah perlu menyediakan sarana produksi bagi nelayan, mulai dari kapal, mesin, jaring, hingga bahan bakar dengan kualitas baik, harga terjangkau, dan jumlah memadai.
“Fasilitas itu harus tersedia di setiap pelabuhan perikanan atau pemukiman nelayan agar mereka bisa melaut tanpa terbebani biaya tinggi,” katanya.
Prof. Rokhmin menekankan pentingnya transformasi pelabuhan perikanan. Menurutnya, pelabuhan tidak boleh hanya berfungsi sebagai tempat kapal tambat, tetapi juga menjadi kawasan industri perikanan terpadu.
“Di sana harus ada pabrik es, cold storage, industri pengolahan ikan, dan pembeli. Dengan begitu, kapan pun nelayan mendaratkan ikan, hasil tangkapannya langsung terserap pasar dengan harga yang menguntungkan,” ujarnya.
Ia menegaskan, sspek lingkungan juga tak kalah penting. Ekosistem mangrove, terumbu karang, dan kawasan pesisir perlu dijaga. Pencemaran laut harus dicegah, sementara teknologi penangkapan ikan yang digunakan harus ramah lingkungan.
“Upaya konservasi ini menjadi jaminan agar stok ikan tetap melimpah bagi generasi mendatang,” ujar dia.
Langkah terakhir adalah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Menurut Prof. Rokhmin, Nelayan harus mendapat pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan agar memiliki keterampilan dan etos kerja yang unggul.
“Dengan begitu, mereka mampu mengelola teknologi, memaksimalkan hasil tangkap, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga,” tandasnya.