Ikhbar.com: Fisik dan mental harus dipersiapkan jemaah jelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang akan berlangsung kurang lebih dua pekan mendatang.
Koordinator Promosi Kesehatan PPIH, Rahmat Kurniadi mengatakan, pihaknya terus memberikan edukasi seputar kesehatan kepada para jemaah jelang puncak haji.
“Edukasi digelar bersama tim bimbingan ibadah, sehingga jemaah haji mendapatkan pemahaman sekaligus tentang kesehatan dan ibadah dalam satu kesempatan,” ujar Rahmat kepada Ikhbar.com, Selasa, 13 Juni 2023.
Ia menegaskan, tujuan edukasi tersebut tak lain untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya persiapan kesehatan dan mental jelang Armuzna.
“Edukasi mengenai kesehatan kepada jemaah haji penting sebagai upaya memberikan pemahaman dan kesadaran bahwa persiapan kesehatan dan mental perlu, dalam menghadapi Armuzna,” kata dia.
Berikut tips jaga kesehatan jelang puncak haji di Armuzna:
Kurangi aktivitas fisik
Rahmat mengimbau, jemaah haji untuk mengurangi aktivitas fisik yang berlebihan, seperti memaksakan diri ziarah atau ibadah sunah di Masjidil Haram, terutama bagi jemaah yang memiliki risiko tinggi.
Waspada cuaca panas
Selain itu, Rahmat mengatakan bahwa jemaah haji diminta mewaspadai terhadap cuaca panas di Makkah. Sebab kondisi tersebut berpotensi menyebabkan dehidrasi. Untuk itu, jemaah disarankan minum air secara teratur dan tidak menunggu haus.
Ia mengimbau kepada jemaah haji untuk selalu membawa air minum tiap kali meninggalkan penginapan.Bagi jemaah haji dengan risiko tinggi, dianjurkan mengonsumsi satu sachet oralit per hari guna menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
“Ke mana pun pergi, jemaah diharapkan membawa air minum. Kami sudah membagikan sachet oralit, sehari satu sachet cukup untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh,” kata Rahmat.
Makan tepat waktu
Hal terpenting lainnya yakni makan tepat waktu. Sebab Rahmat mengatakan bahwa pelaksanaan haji memiliki aktivitas yang sangat padat. Ia menyarankan jemaah selalu membawa makanan saat meninggalkan penginapan. Hal itu dapat mengantisipasi jika saat bepergian hingga lewat waktu makan.
Pakai APD
Rahmat menyampaikan, jika jemaah haji terpaksa keluar penginapan di siang hari, maka diimbau untuk memakai alat pelindung diri (APD) seperti topi, kacamata hitam, masker, payung, dan alas kaki.
Rutin konsumsi obat
Konsumsi obat rutin secara teratur bagi jemaah haji risiko tinggi penting diperhatikan. Menurut Rahmat, jemaah haji juga diimbau untuk segera memeriksakan diri jika sakit, jangan menunggu kondisi menjadi parah.
Kontrol stres
Rahmat menegaskan, jemaah haji penting untuk mengelola stres. Menurutnya, mereka harus memahami bahwa kondisi di Armuzna adalah serba darurat. Oleh karenanya jemaah haji harus siap dengan situasi yang padat, berdesakan, segala hal serba terbatas. Jemaah haji juga diimbau untuk tetap sabar dan dapat mengelola stres dengan baik.
Patuhi kebijakan
Rahmat mengingatkan bahwa jemaah haji harus patuh pada kebijakan penyelenggara, seperti imbauan mengurangi aktivitas fisik atau ibadah sunah, menghindari umrah pada siang hari, dan bagi jemaah haji lansia yang melakukan aktivitas ibadah pastikan ada pendampingnya.
Saling mengingatkan
Rahmat juga mengimbau agar sesama jemaah haji saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan dan membantu jemaah haji lansia, risti dan disabilitas.
“Diperlukan peran aktif ketua regu, ketua rombongan, dan ketua kloter untuk monitor kondisi jemaah haji yang memiliki risiko tinggi di kloter masing-masing,” tandasnya.