Ikhbar.com: Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menegaskan bahwa pesantren harus memiliki sistem pengawasan yang ketat terhadap seluruh aktivitas yang dilakukannya.
Hal itu disampaikan Wapres seiring adanya dugaan kekerasan di Pondok Pesantren Tarbiyatul Tolabah, Paciran, Lamongan. Dalam kasus tersebut, seorang santri tewas dengan luka lebam di anggota tubuhnya.
“Saya minta pesantren mengetatkan kembali sistem pengawasan dan keamanan,” ujar Wapres saat di Pondok Pesantren Al-Anwar, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, dikutip dari laman wapres.go.id pada Jumat, 1 September 2023.
Berkaca pada pengalamannya saat nyantri, Wapres mengatakan bahwa setiap pesantren nyaris pasti mempunyai bidang keamanan.
“Bidang keamanan ini biasanya fokus menangani tentang keamanan para santri maupun keamanan aktivitas belajar mengajar,” katanya.
“Dulu zaman saya pesantren, ada pengawas, ada ketua keamanan yang dia mengawasi santrinya itu supaya tidak terjadi konflik, kalau ada konflik sudah bisa di tengahi,” imbuh Wapres.
Kiai Ma’ruf kembali menegaskan agar fungsi keamanan di pesantren lebih diperketat lagi. Dengan demikian, diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Harapannya, agar kejadian tidak menyenangkan, terutama yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, tidak terulang kembali,” ucap Kiai Ma’ruf.
Kiai Ma’ruf juga meminta agar Menteri Agama turut serta dalam mengetatkan kemanan di pesantren. “Jadi pesantren-pesantren harus bisa mengawasi santrinya dengan baik. Menjaga jangan sampai terjadi perkelahian, apalagi sampai meninggal,” tandasnya.