Ikhbar.com: Seorang aktivis berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS), Aysenur Ezgi Eygi, tewas ditembak tentara Israel saat mengikuti protes anti-pendudukan di Tepi Barat pada Jumat, 6 September 2024.
Eygi, yang berusia 26 tahun dan baru lulus dari Universitas Washington dengan gelar di bidang psikologi, bahasa, serta budaya Timur Tengah itu tertembak di bagian kepala saat berunjuk rasa di Beita, dekat Nablus.
Direktur Rafidia Hospital, Fouad Nafaa mengatakan perempuan yang memiliki kewarganegaraan ganda AS-Turki itu dibawa ke rumah sakit dengan luka tembak yang fatal.
“Eygi, yang lahir di Kota Antalya, Turki, pada 1998 itu meninggal karena luka-lukanya, meski tim medis telah berupaya mengobatinya,” terang Nafaa, sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu, 7 September 2024.
Baca: Abaikan Masyarakat Internasional, AS Nyatakan Tetap Dukung Israel
Sejumlah saksi mata melaporkan bahwa tentara Israel melepaskan tembakan langsung ke sekelompok warga Palestina yang berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut.
Kantor berita resmi Palestina, WAFA mengonfirmasi bahwa korban adalah warga AS sekaligus seorang relawan kampanye Fazaa, sebuah inisiatif yang ditujukan untuk mendukung dan melindungi petani Palestina dari pelanggaran yang sedang berlangsung oleh pemukim ilegal dan tentara Israel.
Warga Beita menggelar protes setiap pekan setelah salat Jumat untuk menentang permukiman ilegal Israel, Avitar, yang dibangun di puncak Gunung Sbeih. Mereka menuntut pemindahan pemukiman ilegal tersebut karena dianggap pelanggaran atas hak atas tanah.
Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk tindakan ini dan menyalahkan pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Pihak universitas dan keluarga juga meminta Presiden AS Joe Biden untuk segera melakukan penyelidikan independen terhadap kematiannya.
Sementara itu, pihak militer Israel menyatakan bahwa tembakan itu sebenarnya diarahkan ke seorang pria yang diduga melemparkan batu ke arah mereka. Israel mengeklaim sedang menyelidiki insiden tersebut dan mengaku belum memberikan komentar secara resmi.
Kematian Eygi menambah daftar warga AS yang tewas di Tepi Barat. Sementara itu, di Desa Qaryut dekat Beita, seorang gadis berusia 13 tahun juga tewas akibat tembakan Israel dalam insiden terpisah yang terjadi pada hari yang sama.