Ikhbar.com: Sebuah penelitian oleh Royal College of Psychiatrists mengungkapkan bahwa anak-anak yang sering berbohong, mencuri, berkelahi, atau bertindak kasar terhadap hewan memiliki area otak yang lebih kecil dalam mengatur perilaku dan emosi. Penelitian ini menunjukkan bahwa mereka hanya memiliki 26 dari 34 wilayah otak yang berfungsi optimal.
Baca: Bahaya Sekolahkan Anak sebelum Waktunya
Laporan itu menyatakan bahwa perilaku mengganggu pada anak-anak dapat dikategorikan sebagai gangguan perilaku, yang memengaruhi 7 persen anak laki-laki dan 3 persen anak perempuan berusia 5-10 tahun.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet Psychiatry ini menemukan bahwa anak-anak dengan gangguan perilaku memiliki luas permukaan otak yang lebih rendah, terutama di bagian amigdala, hipokampus, dan thalamus, yang semuanya berperan dalam pengaturan perilaku.
Baca: HP Bisa Menghambat Perkembangan Anak
Perubahan terbesar terjadi pada anak-anak dengan tingkat empati, rasa bersalah, dan penyesalan yang rendah. Meski penyebabnya belum diketahui pasti, para peneliti menduga bahwa kesulitan dan/atau penganiayaan pada masa kanak-kanak mungkin berkontribusi.
“Ini adalah bukti paling kuat hingga saat ini bahwa gangguan perilaku dikaitkan dengan perbedaan struktural otak yang luas,” kata Dr. Yidian Gao, penulis utama studi, dikutip pada Minggu, 21 Juli 2024.