Ikhbar.com: Kepala Departemen Kontraterorisme Polisi Keamanan Swedia, Magnus Sjoberg mengkonfirmasi negaranya bersama dengan Denmark dan Belanda mendapat ancaman dari berbagai kelompok teroris. Hal itu tak lepas dari ketiganya yang beberapa waktu lalu melakukan aksi pembakaran Al-Qur’an.
Ia mengeklaim, ancaman dari teroris itu berhasil dipantau. Namun Sjoberg mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa menjamin kemanan negara atas ancaman teroris.
“Kami tidak menjamin, meskipun polisi setempat telah meningkatkan keahlian untuk kontraterorisme beberapa tahun terakhir. Ancaman tersebut sekarang menjadi lebih nyata,” kata dia, dikutip Reuters, Sabtu, 12 Agustus 2023.
Beberapa hari sebelumnya, laporan Expressen menyebutkan sebuah bom dilemparkan ke arah pintu masuk Kedutaan Besar Swedia di Beirut Lebanon.
“Namun bom yang dilempar malam hari itu gagal meledak dan Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom menjelaskan tidak ada yang terluka,” tulis laporan itu.
Sebagai antisipasi, laporan tersebut juga menyebut bahwa Swedia dan Denmark telah memperketat kontrol perbatasan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan keamanan dalam negeri dan mencegah orang yang tidak diinginkan masuk.
“Langkah tersebut dipilih sebagai antisipasi terkait aksi balas dendam akibat kejadian pembakaran Al-Qur’an,” bunyi laporan itu.
Pemerintah Denmark juga dilaporkan beberapa kali melakukan patroli dan pemeriksaan di kereta api dan mobil pada pelancong dari Swedia.
Sementara di Belanda belum merespons serius soal ancaman tersebut. Sebab menurut mereka hanya sedikit kasus pembakaran Al-Qur’an di negeri kincir angin itu dibanding kedua negara tadi.