Ikhbar.com: Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau jemaah haji untuk tidak melaksanakan ibadah tarwiyah pada tanggal 8 Zulhijjah. Pasalnya, mobilitas jemaah yang tinggi dan cuaca yang panas berpotensi membahayakan kesehatan.
Pemerintah juga mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk menjaga kesehatan fisik jelang pelaksanaan puncak ibadah haji, yaitu wukuf di ‘Arafah dan mabit di Muzdalifah, serta Mina.
“Besarnya mobilitas jamaah haji pada tahun ini dan juga karena cuaca panas di Makkah yang sangat tinggi yang berisiko kepada kesehatan jamaah,” ungkap Kasi Bimbad Daerah Kerja (Daker) Madinah, Yendra Al Hamidy, di Bir Ali, Madinah pada Kamis, 15 Juni 2023.
Menurut Yendra, meskipun secara fikih ibadah tarwiyah memang ada dan Rasulullah pernah melakukannya, jemaah haji Indonesia sebaiknya tidak memaksa melakukannya.
“Masalah tarwiyah secara fikihnya ada. Rasulullah juga pernah melaksanakan salat Tarwiyah pada tanggal 8 Zulhijjah. Tetapi karena jamaah yang luar biasa, lansia yang luar biasa sebaiknya tidak memaksa menjalankan,” ujar dia.
Pemerintah juga tidak memberikan layanan secara khusus yang difokuskan untuk ibadah pada tanggal 8 Zulhijjah. Meskipun secara pemantauan tetap akan dilakukan.
“Yang (kondisi) normal saja pemerintah tidak memfasilitasi ibadah tarwiyah secara khusus. Tetapi tetap memantau lewat kloter masing-masing,” kata Yendra.
Meskipun demikian, kata Yendra, pihaknya tetap akan ada jemaah haji Indonesia yang menjalankan ibadah tarwiyah. Pemerintah dalam hal ini tidak akan melarangnya.
“Jemaah yang tarwiyah silakan. Intinya yang sunnah silahkan jalankan. Tapi jangan sampai terjadi yang tidak diinginkan, karena besoknya akan wukuf di Arafah,” ucapnya.
Yendra menegaskan, pada intinya posisi pemerintah saat ini tidak menyuruh jemaah haji untuk melaksanakan ibadah tarwiyah. “Konsekuensi, tidak ada fasilitas yang disiapkan untuk jamaah yang menjalankan tarwiyah,” kata dia.
“Kembali ke jamaah masing-masing,” imbuhnya.
Sebagai informasi, tarwiyah adalah proses menginapnya jamaah haji di Mina sebelum mereka melaksanakan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah. Selama satu malam sebelum tiba puncak ibadah haji, jemaah melakukan perenungan akan kebesaran Allah Swt dan juga berdoa serta berzikir.