Ikhbar.com: Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL), Syekh Mohammed Al-Issa memberikan apresiasi penuh kepada Nahdlatul Ulama yang telah menginisiasi Forum Keagamaan G20 atau Forum Religion of Twenty (R20).
“Kami mengapresiasi organisasi NU atas kontribusi dan perhatiannya yang besar dalam inisiatifnya untuk meluncurkan Forum (R20) ini. Kami menghargai misi besar Gus Yahya ini,” katanya dilansir dari NU Online saat Konferensi Pers di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Selasa (1/11/2022).
Tidak hanya itu, Syekh Al-Issa juga mengaku sangat bahagia atas kerja sama dengan PBNU ini. Kedepannya, ia berharap kerja sama antara MWL dan NU dapat menjadi kerja sama yang permanen.
Sebab, kata Syekh Al-Issa, tujuan dari kerja sama dalam penyelenggaraan ini sangat diharapkan bagi keberagaman dunia, yaitu kontribusi berupa solusi atas problem dunia, secara khusus untuk menciptakan perdamaian dan harmoni di dunia.
Baca juga: Enam Tips Mudah Pilih Jasa Travel Umrah
Menurutnya, Forum R20 ini sangat penting karena merupakan hal yang praktis, efektif, dan nyata. Forum R20 ini mengambil langkah maju yang melampaui kata-kata, teori, dan aspirasi belaka.
“Dari sini, dari Bali di Republik Indonesia, platform ini, acara ini, KTT Keagamaan ini (Forum R20) akan diluncurkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan juga untuk mencapai ambisi yang saya emban dan juga ambisi kepresidenan G20-nya,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Syekh Al-Issa juga mengapresiasi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang telah menjadikan Forum R20 ini sebagai bagian resmi dari Forum G20.
Seperti yang diketahui, Forum Agama G20 atau lazim disebut R20 (Religion of Twenty) berlangsung di Bali, 2-3 November 2022.
Adapun Peserta dari berbagai negara mulai ramai berdatangan hari ini, Selasa (1/10/2022). Bahkan, beberapa dari mereka tiba di Pulau Dewata sejak tiga hari sebelum acara.
Sedangkan jumlah peserta R20 mencapai 464 orang dan 170 di antaranya dari luar negeri yang berasal dari lima benua. Para pemimpin agama, sekte, dan aliran kepercayaan ini akan berdiskusi bagaimana agama efektif berkontribusi bagi perbaikan ekonomi-politik global.
Pada konferensi pers itu juga, Syekh Mohammed Al-Issa menekankan, Forum R20 merupakan momentum aksi nyata dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Baca juga: Dianggap Sukses Jaga Kebhinekaan, Menag Yaqut Raih Penghargaan Nawacita Awards 2022
Selama ini, lanjutnya, dialog antaragama masih dalam tataran konsep dan belum mencapai tujuan yang diharapkan dalam membangun hubungan antarmanusia dan kerja sama kemanusiaan antara Timur dan Barat.
“Dari Bali-lah, akan ada aksi nyata mewujudkan perdamaian antarpemeluk agama,” kata ulama peraih doktor kehormatan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur itu.
Syekh Al-Issa juga menyampaikan, bahwa Forum R20 ini sangat penting dalam membangun pemahaman antara budaya dan peradaban. Sementara peradaban dan budaya itu juga dalam sejarahnya dibentuk dari agama.
Selain itu, Forum R20 juga dilaksanakan dalam rangka untuk mencegah konsep atau inisiatif yang salah atau mencurigakan, ataupun yang menyebabkan bentrokan antara peradaban dan budaya.
“Di R20, terdapat konsep kemanusiaan yang mendalam dan bijaksana, kemanusiaan yang membangun hubungan yang diperlukan antara semua untuk kebaikan semua untuk membangun dialog antaragama, budaya, dan peradaban,” katanya.