Ikhbar.com: Kementerian Agama (Kemenag) memastikan bahwa jemaah haji lanjut usia (lansia) mendapat pelayanan khusus saat berada di hotel Makkah, Arab Saudi.
Komitmen tersebut telah dibuktikan Kemenag terhadap sejumlah jemaah haji lansia asal kelompok terbang (kloter) JKG 02 (Jakarta) yang berjumlah 400 lebih pada Senin, 20 Mei 2024.
Kepala Bidang Akomodasi Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Zainal Muttaqin mengatakan bahwa jemaah haji lansia mendapat layanan khusus saat berada di hotel.
“Mereka mendapatkan sambutan hangat dari petugas Daker Makkah di Hotel Qasr Al Talayie (301),” ujar Zainal dikutip dari laman Kemenag pada Kamis, 30 Mei 2024.
Ia memastikan bahwa jemaah haji lansia mendapat kursi roda saat pertama kali tiba di hotel Makkah.
Baca: PBNU: Haji Non-Visa Cacat dan Berdosa
“Fasilitas tersebut sebagaimana arahan pimpinan,” katanya.
Selain itu, kata dia, jemaah haji lansia juga mendapatkan prioritas kamar. Pihaknya akan menempatkan mereka di kamar- kamar yang posisinya dekat dengan lift.
“Jadi posisinya dekat dengan lift. Ini tujuannya agar memudahkan untuk mereka dievakuasi atau kemudian juga ketika membutuhkan,” ujar Zainal.
Sebelumnya, kata Zainal, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan ketua sektor maupun kloter untuk menempatkan jemaah lansia di kamar yang berdekatan dengan lift.
“Kita sudah blok atau kita sudah tempatkan jamaah-kamaaj lansia, kita sudah koordinasi dengan ketua sektor, ketua kloter, ketua rombongan agar mereka berusaha menempatkan jamaah lansia di dekat lift,” kata dia.
Sampai saat ini sudah ada 3000-an lebih calon jemaah haji yang tiba di Makkah. Zainal mengimbau kepada jemaah yang sudah tiba di Makkah untuk beristirahat sejenak sebelum melakukan umrah wajib.
“Jadi untuk jemaah haji Indonesia saat tiba di Makkah, yang pertama kita mengharapkan terlebih dahulu untuk istirahat. Jadi istirahat sebelum mereka bersiap-siap untuk mengambil umrah,” jelas Zainal.
Untuk melaksanakan umrah, kata dia, PPIH Arab Saudi, khususnya layanan transportasi juga telah menyiapkan 7000-an lebih bus shalawat. Fasilitas tersebut akan beroperasi di 22 rute selama 24 jam.
“Kami dari panitia sudah menyiapkan bus untuk angkutan sholawat menuju Masjidil Haram, dan kemudian sambil istirahat mereka harus tetap memperhatikan larangan larangan dalam berihramnya,” tandasnya.