Ikhbar.com: Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdelfattah Mashat mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan penyumbang jemaah umrah terbesar.
Ia mengatakan, sejak dibukanya musim umrah pada 1 Muharam lalu, tercatat ada enam negara di luar Arab Saudi yang menyumbang jemaah umrah terbesar.
“Terjadi peningkatan nyata dalam jumlah peziarah dari semua negara, namun jumlah terbesar datang dari Pakistan, Indonesia, India, Irak, Yaman dan Bangladesh,” ujar Mashat dikutip Saudi Gazette, Sabtu, 2 September 2023.
Ia memprediksi jumlah tersebut akan terus meningkat dan diperkirakan mencapai 30 juta jemaah umrah. Hal itu tak lepas dari pihak Kerajaan Saudi yang tengah berupaya memfasilitasi umat Islam dari seluruh dunia untuk berkunjung ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
“Peningkatan jumlah dan kapasitas ini disebabkan oleh sejumlah faktor, terutama upaya Kerajaan dalam menyederhanakan prosedur pengurusan visa,” ujar dia.
Saat ini, kata Mashat, jemaah dari berbagai belahan dunia bisa memperoleh visa dan berkomunikasi dengan penyedia layanan lewat platform Nusuk. Masa berlaku visa umrah juga diperpanjang menjadi 90 hari.
“Selain itu, jumlah perusahaan yang bergerak di bidang layanan umrah dan perhotelan semakin meningkat dan saling bersaing untuk memberikan pelayanan terbaik mereka dengan kualitas tinggi,” ucap Mashat.
Mashat menyebut, Nusuk menjadi platform paling menonjol dalam transformasi digital dan teknis dalam melayani jemaah. Menurutnya, Nusuk adalah portal komprehensif di mana pengguna dapat merencanakan seluruh perjalanan umrahnya.
“Salah satu hal yang menjamin kualitas layanan kepada para jemaah sepanjang perjalanan umrah adalah didirikannya Pusat Perawatan Tamu (Enaya) oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi,” katanya.
Ia mengaku, pihak kementerian juga tertarik untuk memantau aktivitas penyedia layanan umrah melalui sejumlah mekanisme tidak lanjut. Hal itu dilakukan untuk memutuskan pelanggaran dan hukuman.