Ikhbar.com: Mata pria bernama Lahcen terus berkaca-kaca. Ia harus kehilangan istri dan empat anaknya yang menjadi korban gempa bumi Maroko pada Jumat, 8 September 2023 lalu.
“Saya telah kehilangan segalanya,” kata warga desa pegunungan Moulay Brahim, Maroko itu dengan nada lirih.
Ketiga putri Lahcen sudah ditemukan di reruntuhan rumahnya. Namun sayang, petugas belum juga menemukan jenazah istri tercintanya.
“Saya tidak bisa berbuat apa-apa sekarang, saya hanya ingin menjauh dari dunia dan berduka,” ucapnya dikutip ArabNews pada Ahad, 10 September 2023.
Duka mendalam juga dirasakan warga Moulay Brahim lainnya, Bouchra. Ia tampak terus menyeka air matanya dengan syal saat menyaksikan petugas menggali kuburan untuk para korban.
“Cucu sepupuku sudah meninggal. Saya menyaksikan secara langsung kehancuran akibat gempa, dan saya masih gemetar. Ibarat bola api yang menelan semua yang dilaluinya,” ujarnya.
“Semua orang di sini telah kehilangan keluarga, baik di desa kami atau di tempat lain di wilayah ini,” imbuhnya.
Luka mendalam juga dirasakan kakek bernama Omar Benhanna. Pria berusia 72 tahun itu harus kehilangan anak dan cucunya.
“Tiga cucu saya dan ibu mereka telah meninggal. Mereka masih berada di bawah puing-puing. Belum lama ini kami bermain bersama,” kata dia.
Salah seorang warga Marrakesh, Fatema Satir mengatakan, banyak yang tidur di jalanan pasca gempa bumi. Mereka takut rumahnya roboh.
“Lihat di mana orang-orang ini tidur. Tidak ada pertolongan untuk kami, rumah kami retak, ada pula yang hancur seperti rumah putri saya yang musnah. Kami berada dalam kondisi kacau,” ujar dia.
Warga menguburkan sekitar 70 korban di pemakaman terdekat sehari setelah gempa. Prosesi pemakaman tersebut diselingi tangisan dan jeritan keluarga yang ditinggal.
Pada malam hari, saluran televisi menyiarkan gambar udara yang menunjukkan seluruh desa dengan rumah tanah liat di wilayah Al-Haouz hancur total.
“Otoritas publik masih dikerahkan untuk mempercepat operasi penyelamatan dan mengevakuasi korban cedera,” kata pihak Kementerian Dalam Negeri Maroko.
Update jumlah korban
Korban akibat gempa bumi Maroko terus bertambah. Terbaru, musibah tersebut sudah menelan lebih dari 2.000 korban jiwa.
“Gempa terkuat yang mencapai 6,8 skala richter itu merupakan yang terbesar di negara ini. Akibatnya 2.012 orang tewas dam lebih dari 2.059 orang lainnya luka-luka. Banyak di antara mereka berada dalam kondisi kritis,” tulis laporan ArabNews dikutip pada Ahad, 10 September 2023.
Pusat gempa diduga berada di Provinsi Al-Haouz. Lokasi tersebut menelan korban jiwa terbanyak dengan 1.293 orang, disusul provinsi Taroudant dengan 452 orang.
Sementara, di Desa Tafeghaghte, 60 kilometer barat daya Marrakesh dilaporkan hampir seluruhnya hancur akibat gempa tersebut. Lokasi itu memang hanya berjarak 50 kilometer dari pusat gempa
Guncangan juga dirasakan di kota pesisir Rabat, Casablanca, Agadir dan Essaouira. Di sana, banyak warga yang panik turun ke jalan pada tengah malam karena khawatir rumah mereka akan runtuh.
Gempa ini merupakan yang paling mematikan di Maroko sejak gempa tahun 1960 yang menghancurkan Agadir. Dalam tragedi tersebut tercatat menewaskan lebih dari 12.000 orang, atau sekitar sepertiga penduduk kota pada saat itu.
Tawaran bantuan dari berbagai negara
Pihak berwenang mengumumkan tiga hari berkabung nasional atas musibah gempa bumi tersebut. Sementara beberapa negara, termasuk Israel, Perancis, Spanyol, Italia dan Amerika Serikat, telah menawarkan bantuan.
Negara tetangganya, Aljazair, yang memiliki hubungan buruk dengan Maroko membuka wilayah udaranya. Hal itu dimaksud untuk membuka jalur udara penerbangan yang membawa bantuan kemanusiaan dan korban luka. Padahal sebelumnya, jalur udara AlJazair untuk Maroko telah ditutup selama dua tahun.
Direktur Palang Merah Timur Tengah dan Afrika, Hossam Elsharkawi menyebut diperlukan waktu bertahun-tahun untuk memperbaiki kerusakan di daerah yang terkena gempa bumi.
“Ini tidak akan terjadi dalam waktu satu atau dua minggu. Kami mengandalkan respons yang akan memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun,” ujar dia.