Ikhbar.com: Perusahaan raksasa sportswear asal Jerman, Adidas, mengumumkan bahwa mereka telah mendonasikan atau berencana untuk memberikan lebih dari Rp2 triliun dari penjualan sepatu Yeezy kepada kelompok pro-Israel. Hal itu mereka lakukan setelah memutuskan hubungan dengan Ye, rapper yang sebelumnya dikenal sebagai Kanye West.
Brand tersebut memiliki tumpukan sepatu Yeezy senilai Rp20 triliun di gudang setelah mengakhiri kemitraan dengan Ye pada Oktober 2022 lalu, akibat komentar antisemitik dan komentar ofensif lainnya yang diungkapkan di media sosial dan wawancara.
“Dari keuntungan Rp5 triliun yang diperoleh dari penjualan sepatu Yeezy tahun lalu, perusahaan menyatakan bahwa mereka telah memberikan atau berencana untuk mendonasikan lebih dari Rp2 triliun,” tulis The New Arab dikutip pada Senin, 18 Maret 2024.
Baca: Indonesia tak Terima Kiriman Kurma dari Israel
Adidas memutuskan untuk menjual sebagian sepatu yang tersisa dalam beberapa batch. Gelombang penjualan tersebut dibagi dalam dua peluncuran tahun lalu, dan satu lagi diluncurkan pada akhir Februari. Dari keuntungan yang diperoleh, Adidas mendonasikan sebagian dari hasil penjualan kepada kelompok pro-Israel.
Selain memberikan sumbangan kepada Philonise & Keeta Floyd Institute for Social Change, yang dikelola oleh advokat keadilan sosial Philonise Floyd, saudara dari George Floyd, Adidas juga telah memberikan sumbangan kepada Anti-Defamation League (ADL). Organisasi nirlaba pro-Israel ini punya misi memerangi antisemitisme.
Kelompok tersebut melaporkan pada bulan Januari 2024, lebih dari 3.000 kejadian antisemitisme yang dilakukan dalam tiga bulan sejak 7 Oktober 2023. Padalnya, ADL memperluas definisi antisemitisme untuk mencakup nyanyian dan slogan anti-Zionis.
Adidas menyatakan bahwa keputusan untuk menjual sebagian besar inventaris Yeezy mereka, dan meningkatkan operasi telah membantu mereka memperoleh keuntungan operasional sebesar Rp4,5 triliun tahun lalu. Angka tersebut merupakan penurunan hampir 60% dari tahun sebelumnya.