Ikhbar.com: Sebanyak sembilan mushaf Al-Qur’an akan dipamerkan dalam Gebyar Nuzulul Qur’an. Acara yang digagas Kementerian Agama (Kemenag) itu dijadwalkan berlangsung pada 10-14 April 2023.
Masyarakat umum dapat menyaksikan secara langsung dengan datang ke Lobi Gedung Kantor Pusat Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin.
“Dalam Gebyar Nuzulul Qur’an ini, kita akan menampilkan sembilan mushaf fenomenal yang saat ini menjadi koleksi Bayt Al-Qur’an Kemenag,” ungkap Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag, Suyitno, di Jakarta, Sabtu, 8 April 2023.
Berikut sembilan mushaf yang akan dipamerkan Kemenag:
Mushaf Usman bin Affan (replika)
Mushaf tertua ini dipamerkan kepada masyarakat agar mengetahui bagaimana teks pada mushaf masa awal yang masih tanpa tanda titik dan tanda baca.
Mushaf Istiqlal
Mushaf Istiqlal merupakan mushaf Al-Qur’an terindah. Mushaf ini didesain dengan merepresentasikan Indonesia, berhiaskan 45 ragam hias dari seluruh wilayah Indonesia.
Mushaf Wonosobo
Mushaf Wonosobo menyabet rekor sebagai Al-Qur’an terbesar. Ia memiliki ukuran halaman 150 X 200 cm, ukuran teks 80 x 130 cm, atau 2 X 3 m bila dibuka. Ditulis di atas kertas manila berukuran 1,5 X 2 m dengan beratnya mencapai 165 kg.
Sampulnya dibuat dari kayu jati yang dilengkapi dengan penguat dari besi tahan karat. Sehingga, berat keseluruhan mushaf Al-Qur’an beserta sampulnya sekitar 3 kuintal. Untuk mengangkatnya diperlukan 8 orang.
Mushaf Istanbul
Mushaf ini dikenal sebagai Al-Qur’an terkecil di dunia yang hanya memili ukuran panjang kurang dari 2 cm.
Mushaf Pusaka
Mushaf Pusaka sendiri merupakan Al-Qur’an kenegaraan pertama. Mushaf ini ditulis atas prakarsa Presiden RI, Ir. Soekarno dan merupakan mushaf resmi yang ditulis tangan pertama kali setelah kemerdekaan RI.
Mushaf ini dianggap sebagai hadiah dari umat Islam Indonesia untuk kemerdekaan RI. Peresmian mushaf ini dilakukan dengan penulisan huruf ba’ (huruf pertama Basmalah) oleh Bung Karno, dan diakhiri dengan huruf mim (huruf terakhir) oleh Bung Hatta.
Mushaf Standar Indonesia Rasm Usmani
Mushaf Rasm Usmani menjadi rujukan resmi para penerbit dan percetakan Al-Qur’an di Indonesia dalam memproduksi mushaf.
Mushaf Braille
Mushaf ini merupakan Al-Qur’an khusus bagi penyandang disabikitas tuna netra. Mushaf ini begitu membantu bagi umat muslim yang memiliki kekurangan dalam melihat untuk tetap bisa membaca Al-Qur’an.
Mushaf Isyarat
Mushaf isyarat ini biasa digunakan oleh teman tuli. Al-Qur’an bahasa isyarat ini digunakan oleh para Sahabat Tuli.
Mushaf Kuno-kunoan
“Kesembilan, mushaf kuno-kunoan. Ini yang dimaksud yaitu mushaf kuno palsu atau mushaf yang dibuat seolah-olah kuno,” ungkap Suyitno.
Menurut Suyitno, mushaf ini kerap dibuat untuk menipu masyarakat demi keuntungan materi. Ia menjelaskan bahwa dipamerkannya mushaf ini sebagai edukasi agar masyarakat tidak mudah tertipu bila ditunjukkan mushaf yang diklaim ‘kuno’.
Kaban Suyitno menambahkan, selain dalam rangka memperingati momentum turunnya Al-Qur’an, Gebyar Nuzulul Qur’an ini dimaksudkan sebagai sarana syiar dan edukasi bagi masyarakat.
“Dalam kesempatan ini masyarakat juga dapat memperoleh informasi berbagai produk hasil kajian Al-Qur’an yang dimiliki Kemenag,” paparnya.
Selain pameran produk, dalam Gebyar Nuzulul Qur’an juga akan dibuka Konsultasi Layanan Tashih Al-Qur’an, pameran kaligrafi batik, hingga aneka lomba Qur’ani Expose.
“Termasuk di dalamnya adalah lomba membaca mushaf braille dan lomba membaca Al-Qur’an isyarat. Rencananya Penasihat DWP Kemenag Ibu Eny Retno Yaqut juga akan hadir membuka kegiatan Gebyar Nuzulul Qur’an serta menyerahkan hadiah lomba-lomba ini,” tutur Suyitno.