Ikhbar.com: Tiga karyawan Museum Noguchi di New York dipecat usai mengenakan scarf kepala keffiyeh, yang telah menjadi simbol solidaritas perjuangan Palestina. Mereka dianggap melanggar kode berpakaian terbaru di lingkungan museum tersebut.
Bulan lalu, museum seni yang didirikan oleh pematung Jepang-Amerika Isamu Noguchi itu mengumumkan kebijakan yang melarang karyawan mengenakan apapun yang mengekspresikan pesan politik, slogan, atau simbol.
Baca: Uni Emirat Arab Deportasi Mahasiswa karena Teriak ‘Bebaskan Palestina’
“Meskipun kami memahami bahwa niat di balik mengenakan pakaian ini adalah untuk mengekspresikan pandangan pribadi, kami menyadari bahwa ungkapan semacam itu dapat secara tidak sengaja mengasingkan segmen dari pengunjung kami yang beragam,” kata museum dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, pada Kamis, 12 September 2024.
Natalie Cappellini, salah satu dari tiga penjaga galeri yang dipecat, menyatakan di Instagram bahwa pimpinan museum menggunakan istilah politik sebagai senjata melawan perjuangan Palestina.
Keffiyeh telah lama menjadi simbol nasionalisme Palestina, yang dicontohkan pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Yasser Arafat, yang jarang difoto tanpa mengenakannya.
Dalam laporan yang sama, pada bulan November 2023, tiga mahasiswa berdarah Palestina di Vermont terluka dalam sebuah serangan yang sedang diselidiki. Dua dari mereka mengenakan keffiyeh.
Sementara itu, di Amerika Serikat, sejumlah orang kehilangan pekerjaan karena sikap mereka terhadap perang Israel-Gaza.
Baca: Pendeta Yahudi: Tingkah Israel Sangat Menjijikkan
Sebuah rumah sakit di New York City memecat seorang perawat Amerika-Palestina pada bulan Mei 2024, setelah dia menyebut tindakan Israel di Gaza sebagai genosida dalam pidato penerimaan untuk sebuah penghargaan.
Di lain pihak, Israel membantah tuduhan genosida yang didakwakan Afrika Selatan di Pengadilan Dunia.