Ikhbar.com: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan penduduk Eropa untuk segera mengurangi tren minuman keras. Hal itu tak lepas dari benua biru yang menjadi salah satu benua dengan tingkat konsumsi minuman beralkohol tertinggi di dunia.
Dikutip dari Anadolu pada Sabtu, 27 Juli 2024, WHO menyebut bahwa ada 800.000 kematian setiap tahunnya di Eropa karena tren konsumsi minuman keras.
“Karenanya, jumlah tersebut menjadikannya salah satu penyebab utama kematian di benua tersebut,” kata WHO.
Baca: WHO: Tiap 10 Menit 1 Anak di Gaza Terbunuh
Setiap hari, kata WHO, setidaknya ada 2.200 orang di Eropa meninggal karena alkohol. Angka tersebut merupakan 9% dari semua kematian di wilayah tersebut.
“Konsumsi alkohol secara signifikan berdampak pada kekerasan dalam rumah tangga, kecelakaan, dan masalah kesehatan mental,” tulis WHO.
Meski demikian, lanjut WHO, banyak masyarakat Eropa yang tidak menyadari bahaya yang terkait dengan konsumsi alkohol.
“Terlepas dari risiko kesehatannya, orang Eropa menduduki peringkat teratas di dunia dengan konsumsi alkohol tahunan rata-rata 9,2 liter,” ungkapnya
Menurut data WHO terbaru, pria Eropa meminum alkohol sekitar empat kali lebih banyak daripada perempuan.
“Di Eropa, dua dari tiga orang dewasa mengonsumsi alkohol, dan satu dari 10 orang dewasa dianggap sebagai pecandu alkohol,” katanya.
Para dokter mengatakan bahwa konsumsi alkohol dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, kanker, dan sirosis hati. Meski demikian, hingga saat ini belum ada penurunan konsumsi alkohol di negara-negara Uni Eropa selama lebih dari satu dekade.
Di sisi lain, negara-negara seperti Rusia, Ukraina, dan Turki telah berhasil menurunkan angka kecanduan alkohol. Hal itu karena mereka menerapkan peningkatan tarif pajak alkohol dan mengurangi aksesibilitasnya.