Trik Lancar Puasa Ramadan saat Cuaca Panas

Ilustrasi melawan panas saat puasa. Foto: Shutterstock

Ikhbar.com: Cuaca panas menjadi tantangan tersendiri bagi umat Muslim saat berpuasa di bulan Ramadan. Pasalnya, terik matahari kerap kali membuat kondisi tubuh menjadi lemas dan malas beraktivitas.

Profesor Psikologi dari Reed College, Paul Currie mengatakan, cuaca yang semakin panas dapat mengganggu kenyamanan untuk menjalankan ibadah puasa.

“Cuaca panas menyebabkan godaan untuk mengonsumsi makanan berminyak seperti gorengan dan minuman manis yang dingin semakin meningkat. Akibatnya, timbul gejala panas dalam, radang tenggorokan hingga masalah pencernaan,” katanya dikutip dari Antara pada Jumat, 1 Maret 2024.

Ia menambahkan, tantangan lainnya adalah perut yang kosong membuat kadar gula darah menurun. Kondisi tersebut memicu pelepasan hormon kortisol dan adrenalin yang menyebabkan seseorang menjadi lebih emosional.

Dengan adanya ketiga tantangan itu, Paul memberikan tiga kiat yang bisa dilakukan masyarakat untuk melawan cuaca panas. Pertama, melawan hati yang panas yang dilakukan lewat berolahraga ringan untuk menjaga stabilitas emosi dan memicu tubuh jadi lebih segar.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengelola hati yang panas adalah melalui ibadah seperti membaca Al-Qur’an, salat atau berzikir.

Baca: Takjil Terbukti Jaga Kesehatan Pencernaan saat Ramadan

Kedua, mengenakan pakaian berbahan katun yang lembut dan cepat menyerap keringat. Menurut Paul, cara tersebut juga cukup ampuh dalam melawan cuaca panas saat puasa.

“Hindari juga sinar matahari secara langsung. Jika diharuskan beraktivitas di luar ruangan, jangan lupa pakai topi agar tidak terkena langsung paparan matahari,” ujar Paul.

Paul menyarankan, saat bulan puasa seseorang untuk lebih memerhatikan makanan dari hari-hari biasanya. Hal itu dilakukan untuk menghindari gangguan panas dalam.

Misal untuk sahur, sebaiknya mengonsumsi makanan yang tergolong karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, oatmeal serta makanan dengan protein tinggi seperti telur maupun dada ayam,” jelas Paul.

Kemudian, kata dia, sayur, buah-buahan dan meminun air putih sebanyak dua gelas perlu dibiasakan saat puasa, agar gizi terpenuhi dan membuat tubuh kenyang lebih lama.

“Sementara untuk menu berbuka dianjurkan membuka dengan minum segelas air putih dan kurma yang mengandung serat dan gula alami, sehingga dapat mengembalikan energi tubuh setelah berpuasa, baru setelahnya dilanjutkan dengan makanan yang lebih berat,” katanya.

Baca artikel kami lainnya di Google News.