Ribuan Santri Ikuti Seleksi Wawancara Beasiswa BIB Kemenag

Ribuan santri mengikuti sesi seleksi wawancara Beasiswa Indonesia Bangkit Kemenag. Foto: Dok. Kemenag

Ikhbar.com: Program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama (Kemenag) kembali menarik perhatian luas dari kalangan santri. Tahun ini, sebanyak 1.560 santri mengikuti tahapan wawancara sebagai bagian dari proses seleksi Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2025.

PBSB merupakan salah satu skema dalam program BIB yang sejak 2005 konsisten memberikan ruang bagi santri untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Kemenag terus melanjutkan program ini sebagai bentuk komitmen nyata terhadap pesantren dan pengembangan sumber daya santri.

Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puspenma) Setjen Kemenag, KH Ruchman Basori menyampaikan bahwa BIB membuka jalan bagi santri mengakses perguruan tinggi ternama dengan skema beasiswa penuh.

“Santri bisa melanjutkan studi ke kampus terbaik melalui beasiswa kolaborasi LPDP-Kemenag dengan skema full scholarship,” ujarnya dikutip dari laman Kemenag pada Kamis, 17 Juli 2025.

Baca: Beasiswa Unggulan 2025 Dibuka, Cek Persyaratan di Sini!

Ia menegaskan bahwa santri dari berbagai latar belakang ilmu kini memiliki akses luas ke pendidikan tinggi, baik di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) maupun Perguruan Tinggi Negeri (PTN) umum. Negara, menurutnya, hadir untuk memberi peluang pendidikan yang adil dan merata.

“Tak ada lagi alasan bagi santri untuk tidak kuliah. Negara sudah menyediakan beasiswa hingga jenjang sarjana, magister, bahkan doktoral,” tambahnya.

Terkait kesempatan bagi ustaz dan kiai, ia memastikan bahwa mereka juga mendapat akses beasiswa jenjang S2 dan S3, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini berlaku pula bagi dosen Ma’had Aly.

“Beasiswa untuk ustaz, kiai, dan dosen Ma’had Aly juga dibuka, termasuk kesempatan studi ke luar negeri dengan skema BIB,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Pesantren Ditjen Pendidikan Islam, KH Basnang Said mendorong para santri untuk memanfaatkan peluang ini tidak hanya untuk pengembangan pribadi, tetapi juga kemajuan pesantren.

“Santri perlu meningkatkan kapasitas diri, tidak hanya dari sisi keagamaan, tapi juga teknologi. BIB menjadi sarana penting untuk mencetak santri yang adaptif dan berkualitas,” katanya.

Ia juga menegaskan dukungannya terhadap pelaksanaan program ini. Menurutnya, keberadaan BIB harus dikelola dengan profesional agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal oleh komunitas pesantren.

“Kami percaya Puspenma mampu mengelola program ini secara profesional, dan kami di Direktorat Pesantren siap memberi dukungan teknis jika dibutuhkan,” tuturnya.

Sebagai informasi, terdapat 22 kampus mitra dalam program BIB Kemenag 2025. Tujuh di antaranya adalah Ma’had Aly, dan sisanya merupakan PTKIN dan PTN ternama, baik keagamaan maupun umum. Berikut daftarnya:

1. Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, Jombang
2. Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah, Situbondo
3. Ma’had Aly Lirboyo, Kediri
4. Ma’had Aly Maslakul Huda, Pati
5. Ma’had Aly Kebon Jambu, Cirebon
6. Ma’had Aly As’adiyah, Wajo
7. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
9. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
10. UIN Sunan Gunung Djati Bandung
11. UIN Alauddin Makassar
12. UIN Sunan Ampel Surabaya
13. UIN Raden Fatah Palembang
14. UIN Walisongo Semarang
15. Universitas Gadjah Mada
16. Universitas Indonesia
17. Universitas Airlangga
18. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
19. Institut Pertanian Bogor
20. Universitas Negeri Semarang
21. Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia
22. Universitas PTIQ Jakarta.

Pada seleksi tahun ini, tercatat 4.463 santri mendaftar untuk program PBSB. Dari jumlah itu, 2.652 peserta lulus seleksi administrasi, kemudian 1.560 lolos ke tahap bakat skolastik dan saat ini sedang menjalani seleksi wawancara yang digelar pada 14–23 Juli 2025.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.