Gaya Tidur Gen Z sama Milenial Ternyata Beda, Ini Kata para Peneliti

Ilustrasi Gen Z main HP sebelum tidur. Foto: Stutterstock

Ikhbar.com: Meski hanya terpaut beberapa tahun, pola tidur Generasi Z (Gen Z) dan milenial ternyata menunjukkan perbedaan yang cukup mencolok. Riset terbaru mengungkap bahwa Gen Z jauh lebih rentan mengalami gangguan tidur dibanding generasi milenial.

Hasil survei yang dikutip dari USA Today menyebutkan, 46% Gen Z mengalami kesulitan tidur di malam hari. Sementara pada generasi milenial angkanya hanya 25%. Padahal, keduanya hanya terpaut usia belasan tahun.

“Jarak usia mereka tak begitu jauh, tapi perbedaan pola tidur sangat terasa. Ini cukup mengejutkan,” ujar Chris Mosunic, psikolog klinis dan Kepala Petugas Klinis di aplikasi kesehatan mental Calm dikutip dari USA Today pada Ahad, 22 Juni 2025.

Baca: ‘Quiet Quitting’ Jadi Tren Baru Karyawan Gen Z di Jepang, Apa Itu?

Dalam survei tersebut, Gen Z didefinisikan sebagai mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, sementara milenial mencakup kelahiran 1981 hingga 1996.

Penyebab

Salah satu penyebab utama gangguan tidur pada Gen Z adalah kebiasaan menggunakan teknologi di malam hari. Sebanyak 26% dari mereka mengaku begadang karena terlalu lama menggunakan gadget, terutama untuk mengakses media sosial (medsos).

Di sisi lain, hanya sekitar 28% milenial yang merasa penggunaan teknologi sebelum tidur menjadi hambatan.

“Gen Z cenderung tertidur sambil tetap menggenggam ponsel. Otak mereka tetap aktif karena terus terpapar layar dan informasi,” jelas Mosunic.

Survei serupa dari American Academy of Sleep Medicine (AASM) juga menguatkan temuan ini. Sebanyak 93% Gen Z mengaku sering melampaui jam tidur karena asyik menjelajahi medsos, mulai dari video pendek, tren TikTok, hingga meme viral.

Menurut dokter spesialis gangguan tidur anak dan anggota Komite Kesadaran Publik AASM, dr. Anne Marie Morse, paparan konten digital sebelum tidur membuat otak terus aktif dan sulit untuk rileks.

“Konten ringan seperti video tarian atau meme justru memicu aktivitas mental yang berlebihan, sehingga menghambat waktu istirahat,” ujar Morse dikutip dari aasm.org.

Dampak

Kebiasaan begadang ini bukan sekadar soal kantuk keesokan hari. Morse memperingatkan bahwa kurangnya tidur berdampak langsung pada kesehatan fisik, mental, dan prestasi akademik siswa.

“Kalau waktu tidur terganggu karena media sosial, maka fungsi tubuh, fokus belajar, hingga aktivitas ekstrakurikuler siswa bisa ikut terganggu,” tambahnya.

Dengan temuan ini, para ahli menyerukan pentingnya manajemen waktu digital dan kebiasaan tidur yang sehat, terutama bagi generasi muda yang tumbuh dalam era serba digital.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.