Paus Baru Katolik Pro Gaza atau Israel?

Robert Francis Prevost, yang terpilih sebagai Paus Leo XIV, melambaikan tangannya saat diperkenalkan kali pertama kepada para umat Katolik dari balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan pada Kamis, 8 Mei 2025. Foto: AFP/GABRIEL BOUYS.

Ikhbar.com: Paus Leo XIV atau yang mempunyai nama asli Robert Francis Prevost resmi memimpin Vatikan setelah terpilih sebagai Paus ke-267 dalam konklaf yang berlangsung tiga putaran. Pemilihan pemimpin Gereja Katolik sedunia dimulai sejak Rabu, 7 Mei 2025 hingga Kamis, 8 Mei 2025 sore waktu setempat.

Kardinal asal Chicago yang memiliki garis keturunan Peru ini mencatat sejarah sebagai Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat (AS). Ia juga termasuk dalam daftar kardinal yang ditunjuk langsung mendiang Paus Fransiskus.

Kepemimpinannya langsung menyita perhatian dunia. Salah satu isu yang menjadi sorotan tajam adalah bagaimana Paus Leo XIV akan menyikapi konflik Israel-Palestina, khususnya agresi militer Israel ke Gaza yang makin brutal sejak Oktober 2023.

Jejak Paus Fransiskus Pro Palestina

Sebelum wafat pada 21 April 2025 lalu, Paus Fransiskus dikenal sebagai pembela lantang rakyat Palestina. Ia rutin berkomunikasi dengan komunitas Katolik Gaza yang terjebak di tengah serangan Israel, termasuk lewat panggilan telepon dengan pastor di Gereja Keluarga Kudus atau satu-satunya gereja Katolik di Jalur Gaza.

Baca: Paus Baru Katolik Terpilih, Menag: Pesan Damainya Patut Diapresiasi

Dalam khotbah terakhirnya, Paus Fransiskus menegaskan sikapnya menolak kekerasan Israel di Gaza. Bahkan, sebagai bentuk solidaritas, ia menyumbangkan popemobile atau endaraan resmi kepausan untuk diubah menjadi klinik keliling bagi anak-anak Gaza.

Kematian Fransiskus meninggalkan kekosongan yang tidak hanya spiritual, tetapi juga politis. Kini, banyak mata tertuju pada Paus Leo XIV. Akankah ia melanjutkan perjuangan itu?

Belum ambil sikap

Hingga saat ini, Paus Leo XIV belum mengeluarkan pernyataan langsung terkait kondisi Gaza. Ketika isu ini terus membara, ketidakjelasan posisinya membuat banyak pihak bertanya-tanya, “akankah ia sejalan dengan Paus Fransiskus atau mengambil pendekatan berbeda?”

Namun, riwayatnya menunjukkan bahwa Leo XIV pernah menyuarakan kritik keras terhadap kebijakan imigrasi ketat era Presiden Donald Trump, termasuk soal deportasi massal. Sikap ini menunjukkan perhatiannya terhadap isu kemanusiaan, meski belum bisa dijadikan ukuran pasti atas pandangannya terhadap Palestina.

Harapan besar dari Gaza

Komunitas Kristiani di Gaza menyambut gembira penunjukan Paus Leo XIV. Mereka berharap pemimpin baru Vatikan itu tetap berpihak pada penderitaan rakyat Palestina.

“Kami bersyukur atas terpilihnya Paus. Harapan kami, beliau akan memandang Gaza sebagaimana Paus Fransiskus memandangnya dengan hati,” ujar komite darurat Gereja Keluarga Kudus, George Antone dikutip dari Reuters pada Jumat, 9 Mei 2025.

Kompleks gereja ini saat ini menjadi tempat perlindungan bagi sekitar 450 warga Kristiani Gaza, termasuk lansia, anak-anak, perempuan, bahkan sekitar 30 warga Muslim.

Ucapan selamat juga datang dari Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Ia berharap Paus Leo XIV akan melanjutkan dukungan Vatikan terhadap Palestina.

Kelompok Hamas tak ketinggalan memberikan ucapan selamat. Dalam pernyataannya, Hamas berharap Paus baru akan tetap membela kaum tertindas dan menolak genosida terhadap rakyat Gaza, sebagaimana dilakukan Paus Fransiskus.

Dari total penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa, sekitar 1.000 orang di antaranya adalah warga Kristiani, mayoritas penganut Ortodoks Yunani. Di tengah konflik yang semakin memanas, kelompok minoritas ini terus berjuang bertahan dan menjadi simbol penting pluralisme di Gaza.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.