Ikhbar.com: Bulan Ramadan membuat masyarakat Muslim membuat siklus tidur yang berbeda ketimbang hari biasanya. Hal itu dikarenakan porsi istirahat malam mereka sedikit terpotong dengan adanya aktivitas sahur.
Tak jarang, setelah sahur banyak Muslim yang merasakan kantuk karena kurangnya jam tidur malam. Bahkan dari mereka ada yang memilih melanjutkan tidur setelah sahur.
Kebiasaan tidur setelah sahur ini tidak baik bagi kesehatan. Pasalnya, sistem pencernaan memerlukan 3 jam dalam mengolah makanan sampai menjadi sari makanan.
Selama tidur, hampir seluruh fungsi tubuh berhenti bekerja sementara kecuali jantung, otak, dan paru-paru. Sehingga, makanan tidak bisa dicerna bila langsung tidur.
Dilansir dari laman um-surabaya.ac.id pada 7 April 2023, Pakar Kesehatan sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Dede Nasrullah menjelaskan bahwa terdapat empat bahaya kebiasaan tidur setelah sahur.
Terjadi refluks asam Gastro-Esophageal Reflux Disease(GERD)
“Saat tertidur akan terjadi pelonggaran klep lambung sehingga menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke bagian kerongkongan,” kata Dede.
Biasanya, lanjut dia, akan merasakan beberapa gejala, seperti panas di dada, tenggorokan panas, mual, bersendawa, dan mulut pahit.
“Sehingga untuk mencegah hal tersebut kita bisa menunggu setidaknya 3 jam sehingga makanan tersebut dapat diolah secara sempurna,” jelasnya.
Penumpukan lemak
Menurut Dede, jika setelah makan sahur langsung tidur maka kalori akan tersimpan menjadi lemak. Terlebih yang dikonsumsi pada saat sahur adalah karbohidrat dan lemak.
Sakit tenggorokan
Dede menjelaskan, sensasi panas tidak hanya terjadi pada dada, akan tetapi juga terjadi pada tenggorokan dikarenakan hal ini merupakan lanjutan dari efek GERD.
Serangan jantung
Dede menegaskan, mengonsumsi makanan berat dan langsung tidur dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
“Jika tekanan darah tidak kunjung menurun dan berlangsung dalam waktu yang lama, akan meningkatkan risiko terserang penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit kronis lainnya,” imbuhnya.
Stroke
Tidur setelah sahur kata Dede juga dapat menyebabkan sistem pencernaan sulit untuk dapat mencerna makanan. Alhasil, lambung akan membutuhkan asupan darah yang lebih banyak.
“Tidak hanya itu, suplai darah yang terkonsentrasi menuju perut ini dapat membuat otak bisa kekurangan oksigen dan dalam jangka panjang dapat mengakibat stroke,” ucapnya.
Konstipasi atau sembelit
Menurutnya, proses pengosongan lambung terjadi kurang lebih membutuhkan waktu 2-3 jam setelah makan.
Karena itu, ia menyebutkan bahwa posisi tiduran atau berbaring akan menghambat proses pengosongan lambung.
“Jika hal ini terjadi maka akan memicu terjadinya penyakit konstipasi atau sembelit kesulitan buang air besar,” tandasnya.