Tafsir QS. Al-Insyirah Ayat 7-8: Wahai Pelajar, Nikmati Libur Sekolahmu, Tapi…

Umat Muslim diajak untuk tidak pernah membiarkan waktunya kosong dari amal. Setiap kali satu amal selesai, segera cari amal lain.
Ilustrasi pelajar mengisi liburan sekolah dengan memperdalam ilmu agama. Olah Digital oleh IKHBAR

Ikhbar.com: Libur sekolah bukan sekadar jeda dari pelajaran dan tugas. Di momentum ini, para pelajar bisa memanfaatkannya dengan tetap mengasah kreativitas agar waktu yang dimiliki tetap bermakna.

Selain itu, di balik suasana santai, momentum libur sekolah tersimpan peluang emas untuk mengeksplorasi hal-hal yang selama ini tertunda. Misalnya, belajar dengan cara yang berbeda, menumbuhkan minat, atau sekadar menata hati agar siap melangkah lebih jauh.

Meski dianggap sebagai momentum jeda yang menyegarkan, libur sekolah bukan berarti tanpa arah. Justru di saat inilah, semangat bisa ditata ulang dan energi dipulihkan untuk melangkah lebih mantap. Imbauan ini seperti yang tercantum dalam QS. Al-Insyirah: 7-8.

Allah Swt berfirman:

فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ. وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ

“Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmu berharaplah!”

Baca: Doa agar Anak Tetap Rajin selama Libur Sekolah

Pantang larut dalam kelonggaran

Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin Al-Suyuthi dalam Tafsir Jalalain menjelaskan bahwa ayat ini adalah dorongan agar setelah menyelesaikan satu bentuk kesibukan, terutama yang bersifat duniawi, seseorang tidak larut dalam kelonggaran, melainkan segera beralih kepada kesibukan lain yang lebih tinggi nilainya, yaitu ibadah.

Senada, Imam Al-Baghawi dalam Ma’alimut Tanzil menyebut bahwa kata “faraghta” dalam ayat ini berisi imbauan kepada umat Muslim untuk segera bergegas memikirkan bekal akhirat setelah urusan duniawi mereka selesai.

Lebih lanjut, Imam Al-Baghawi mengimbau umat Muslim, khususnya pelajar untuk tidak menyia-nyiakan waktu libur.

Momentum libur sekolah eloknya dimanfaatkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Sementara itu, Imam Al-Qurtubhi dalam Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an menyebut bahwa ayat ini menjelaskan tentang kesinambungan amal saleh.

Melalui ayat ini, umat Muslim diajak untuk tidak pernah membiarkan waktunya kosong dari amal. Setiap kali satu amal selesai, segera cari amal lain. Menurutnya, waktu luang adalah ujian, ia bisa digunakan untuk taat atau untuk kesia-siaan.

Baca: Tafsir QS. Al-Ashr Ayat 1-3: Tips Menjaga Keberkahan Waktu

Inspirasi mengisi waktu

Islam memandang waktu sebagai anugerah yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, tak terkecuali waktu istirahat. Dalam ajaran Islam, setiap detik kehidupan memiliki nilai, termasuk saat jeda dari aktivitas atau libur sekolah.

Waktu luang bukan untuk disia-siakan, melainkan diisi dengan hal yang membawa manfaat, baik untuk tubuh, jiwa, maupun spiritualitas. Bahkan ketika beristirahat, Islam mendorong agar itu menjadi bagian dari ikhtiar menjaga amanah diri dan memulihkan energi untuk kembali berbuat kebaikan.

Untuk itu, libur sekolah tak harus diisi dengan hal-hal mewah atau bepergian jauh. Justru dalam kesederhanaan, banyak ruang untuk tumbuh dan memberi makna. Membantu orang tua di rumah, membaca buku yang memperkaya wawasan, mengikuti kajian keislaman, atau merancang proyek kecil bersama teman, semua itu adalah aktivitas ringan yang bisa jadi ladang pahala sekaligus sarana mengasah potensi.

Libur sekolah juga bisa dimanfaatkan untuk lebih banyak membaca buku yang berkaitan dengan membangun cara berpikir atau memperdalam ilmu agama.

Dengan menerapkan prinsip demikian, diharapkan libur sekolah benar-benar menjadi momentum untuk mengasah kreatifitas dan ladang mendekatkan diri kepada Allah Swt melalui ibadah yang berkualitas.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.