Thursday, June 1, 2023
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa
No Result
View All Result
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa
No Result
View All Result
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan
No Result
View All Result
Home Headline

Satu Dasawarsa Berpuasa Rindu di Belgia

by Redaksi
April 3, 2023
in Headline, Tsaqafah
A A
Satu Dasawarsa Berpuasa Rindu di Belgia

Pemandangan di Kota Kent, Belgia. Dok Shutterstock

Share on FacebookShare on Twitter

Ikhbar.com: Juna sempat tidak menyangka kini telah memasuki tahun kesepuluh semenjak dirinya meninggalkan Indonesia. Bermula dari keputusannya untuk ikut sang tambatan hati pulang ke negara asalnya, Belgia, hari-hari bahagia pun telah membiasakan Juna untuk hidup di negeri orang, termasuk saat menjalani ibadah puasa di setiap Ramadan tiba.

Tekad Siti Juaneti, nama lengkapnya, kian kuat setelah ditemani empat buah hati yang kesemuanya laki-laki. Kepada Ikhbar.com, dia mengisahkan suka duka menjalani ibadah selama bulan suci di Belgia. Katanya, asalkan dilandasi niat baik dan rasa syukur, segala tantangan pasti bisa ditaklukkan.

“Alhamdulillah, banyak sekali tantangannya menjalani ibadah selama Ramadan di Eropa, khususnya Belgia. Selain kami minoritas, perbedaan lamanya waktu berpuasa juga membutuhkan adaptasi ekstra,” kata Juna, Senin, 3 April 2023.

Manajemen waktu

ArtikelTerkait

Haji Tempo Doeloe: Transportasi, Tarif, hingga Jalur yang Dilewati

Menjadi Imam tak Boleh Sembarang

Hubbul Wathan Minal Iman lewat Kibaran Merah Putih Tradisi Munggah Suwunan

Arti Mimpi Digigit Ular Menurut Imam Ibnu Sirin

Juna mengaku beruntung, Ramadan tahun ini bertepatan dengan musim spring alias musim bunga. Sebab, di musim ini, durasi siang yang mewajibkan seorang Muslim berpuasa juga turut menyusut. Bahkan hanya memiliki selisih 1-2 jam dari total durasi puasa di Indonesia yang rata-rata selama 13 jam.

“Tahun ini kami berpuasa hanya sekitar 15 sampai 16 jam. Kalau kebetulan lagi musim panas, wah, bisa sampai 19 jam,” katanya.

Meskipun begitu, Juna mengatakan penganut Muslim setempat tetap membutuhkan kepiawaian dalam mengatur waktu agar semuanya berjalan lancar. Pasalnya, jarak antara waktu salat pun cenderung berbeda.

Siti Juaneti, suami, dan dua putra terakhirnya. Dok istimewa.

“Ya, kami terasa berkejar-kejaran antara waktu iftar (berbuka puasa) sekaligus waktu salat Magrib yang superpendek, disambung Isya dan Tarawih, itu tak lama lagi sahur kemudian imsak. Jauh berbeda dengan di Indonesia,” katanya.

Yang khas

Tentu, tidak ada tradisi ngabuburit di Belgia. Jadi, Juna sudah terbiasa menyiapkan segala sesuatunya sendiri untuk berbuka puasa.

Dia menceritakan, di setiap harinya anak-anak pulang dari sekolah sekitar jam 17.00. Mereka biasanya langsung salat Asar, murajaah, selawatan, kemudian turut membantu sang ibunda menyiapkan hidangan untuk iftar.

“Untuk menu, karena saya dari Indonesia, jadi ya masih sering ala-ala selera Nusantara. Ada gorengan juga. Tapi menu favorit keluarga kami adalah bakso, bihun goreng, dan paling sesekali couscous (salah satu jenis makanan khas Maroko),” ungkapnya.

Walaupun Muslim di Belgia hanya 7% dari total penduduk sebanyak 11.584.008 jiwa (Sensus 2022), namun, pemerintah setempat memberikan cukup perhatian terhadap warga Muslim yang sedang menjalankan puasa Ramadan.

“Bahkan, di setiap awal Ramadan, anak-anak saya diberi libur. Begitu juga saat Lebaran, biasanya dikasih libur satu hari,” kata Juna.

Di negara beribu kota Brussel itu, Juna dan keluarganya tinggal di De Haan Aanzee, yakni sebuah desa kecil dekat pesisir pantai yang berbatasan dengan Belanda dan Prancis.

“Tempat favorit selama Ramadan, biasanya kami ke masjid. Jaraknya sekitar 30 menit dari tempat tinggal kami. Masjid tersebut merupakan wakaf dari warga Belgia yang mualaf, namanya Masjid Aisja,” cerita Juna.

Meskipun masih berbentuk rumah biasa, tetapi Juna sangat senang mengunjungi masjid tersebut karena intens menggelar program tahfiz Al-Qur’an untuk anak-anak.

“Ya, kalau begini, tentu kangen dengan suasana Indonesia. Makanya di setiap Idulfitri, kami sesama diaspora Indonesia biasa saling mengundang dan berkumpul kemudian memasak menu-menu khas Indonesia,” katanya.

Masjid Sayidah Aisyah di Belgia. Dok istimewa

Yang menarik lagi, ungkap Juna, hari raya Iduladha lebih semarak di Belgia. Sebab, warga lokal penganut Muslim lebih banyak bermazhab Maliki dan Hanafi.

“Alhamdulillah, setiap Lebaran kami juga masih bisa menikmati ketupat yang kita masak bersama-sama,” pungkas Juna.

Di sepanjang Ramadan 1444 H/2023 M, Ikhbar.com menyajikan liputan dan wawancara khusus bersama jejaring dari berbagai belahan negara di dunia. Temukan kisah-kisah menarik lainnya dalam program “Ramadan di Negeri Orang” edisi berikutnya.

Baca artikel kami lainnya di Google News.

Tags: Diaspora IndonesiainternasionalRamadanRamadan di Negeri Orang
ShareTweetSendShare
Previous Post

Malam dan Siang, Mana yang Lebih Dulu Allah Ciptakan?

Next Post

Hasil SPAN-PTKIN Diumumkan Hari Ini

Next Post
Hasil SPAN-PTKIN Diumumkan Hari Ini

Hasil SPAN-PTKIN Diumumkan Hari Ini

Warga Muhammadiyah Diminta Tonton Film Buya Hamka

Warga Muhammadiyah Diminta Tonton Film Buya Hamka

10 Kampus Kemenag dengan Peminat Terbanyak

10 Kampus Kemenag dengan Peminat Terbanyak

Mengenal Jenis-jenis Dusta, Ada yang Dibolehkan Agama

Mengenal Jenis-jenis Dusta, Ada yang Dibolehkan Agama

Menikmati Ramadan Mode ‘Silent’ di Jerman

Menikmati Ramadan Mode 'Silent' di Jerman

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pemerintah Sepakat 1 Ramadan 1444 H Kamis Besok

Jika Pemerintah Tetapkan Lebaran Sabtu, Apakah Jumat Tetap Wajib Berpuasa?

April 20, 2023
Kemenag Buka Kesempatan Santri Kuliah di Al-Azhar Mesir

Kemenag Buka Kesempatan Santri Kuliah di Al-Azhar Mesir

May 12, 2023
Link Download Logo Harlah ke-63 PMII

Link Download Logo Harlah ke-63 PMII

April 1, 2023
Adab Bersilaturahmi ke Mantan Suami atau Istri

Adab Bersilaturahmi ke Mantan Suami atau Istri

March 10, 2023
Ikhbar Foundation Mulai Kursus Pemberdayaan Jaringan bagi Anak Muda

Ikhbar Foundation Mulai Kursus Pemberdayaan Jaringan bagi Anak Muda

Doa-doa Nabi untuk Orang Sakit

Doa-doa Nabi untuk Orang Sakit

PBNU: Pesantren Jangan Distigma Penuh Kekerasan

PBNU: Pesantren Jangan Distigma Penuh Kekerasan

Rekrutmen ASN 2022 Segera Dibuka: Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas

Rekrutmen ASN 2022 Segera Dibuka: Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas

Ikhbar Foundation Mulai Kursus Pemberdayaan Jaringan bagi Anak Muda

Ikhbar Foundation Mulai Kursus Pemberdayaan Jaringan bagi Anak Muda

May 31, 2023
4.500 Jemaah Haji Asal Israel Berharap Bisa Terbang Langsung ke Arab Saudi

4.500 Jemaah Haji Asal Israel Berharap Bisa Terbang Langsung ke Arab Saudi

May 31, 2023
Jemaah Haji Diimbau Memakai Ihram di Hotel sebelum Berangkat ke Makkah

Jemaah Haji Diimbau Memakai Ihram di Hotel sebelum Berangkat ke Makkah

May 31, 2023
Platform Digital Pengiriman Air Zamzam Diluncurkan

Platform Digital Pengiriman Air Zamzam Diluncurkan

May 31, 2023
Ikhbar.com | Mengabarkan Kebaikan

Segenap kabar kami sajikan melalui prinsip kemanfaatan jurnalisme, lebih tepatnya jurnalisme keislaman yang berkeadaban

Ikuti Kami

Kanal

  • Berita
  • Doa
  • Headline
  • Indana
  • Konsultasi
  • Nisa
  • Risalah
  • Sirah
  • Syariah
  • Tadris
  • Tasawuf
  • Tekno
  • Tips
  • Tsaqafah
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan & Kerja Sama

Copyright © 2023 Ikhbar.com, All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa

Copyright © 2023 Ikhbar.com, All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In