Ikhbar.com: Bangsa Arab gemar menamakan bulan sesuai dengan momentum dan fakta yang berlangsung di dalamnya. Contohnya, penamaan bulan Syakban diambil dari kata Syi’bun yang berarti berpencar. Sebab, di bulan itulah mereka memiliki kebiasaan saling pisah ke segala penjuru untuk mencari sumber mata air baru.
Begitu pula Zulhijah, nama ini berasal dari kata dzul yang bermakna “memiliki” dan hijjah yang berarti haji. Penamaan itu pun disandarkan pada musim haji yang rutin dilaksanakan di dalam bulan terakhir penanggalan tersebut.
Lantas, seperti apa asal-usul penyebutan nama bulan Ramadan?
Panas
Ulama fikih dan tata bahasa Arab, Ibnu Manzhur dalam Lisanul Arab menjelaskan, penyebutan nama Ramadan bermula dari kecendurungan bulan tersebut yang jatuh di musim panas.
“Akar katanya ‘Ramdh‘, yang berarti membakar. Nama ini dilandaskan pada sengat matahari yang menyinari pasir-pasir gurun,” tulis Ibnu Manzhur, dikutip pada Senin, 6 Maret 2023.
Tak cuma itu, Ramadan juga disebut berasal dari kata Ramdha dengan arti batu yang membakar. Lafaz ini berkait-paut dengan tradisi orang Arab yang terbiasa memanaskan sesuatu dengan cara menghimpitnya di antara dua batu yang panas sembari memukul-mukul benda tersebut.
Jika disasarkan dengan perintah menjalankan ibadah puasa, nama Ramadan secara bahasa dan praktiknya dinilai memiliki hubungan yang sangat erat.
Para pakar bahasa Arab menjelaskan, ibadah puasa juga ditunaikan dalam rangka memukul-mukul sifat buruk manusia dengan menghimpitnya di dua batu yang sangat panas, yakni, rasa haus dan lapar.
Nama lain
Selain dikenal dengan nama Ramadan, masyarakat Arab dahulu juga menamai bulan puasa dengan sebutan al-midmar.
Al-midmar memiliki makna proses menguruskan tubuh dan jiwa manusia agar terbebas dari segala bentuk dosa dan kejahatan yang akan membebani badan.
Di masa Nabi Muhammad Saw, masyarakat Arab juga sering menyebut Ramadan dengan nama al-marzuuq. Nama ini muncul karena kebiasaan berlimpahnya makanan dan rezeki dari Allah Swt yang melimpah selama bulan suci.
Selain kedua nama itu, Ramadan memiliki sekian banyak sebutan yang berhubungan dengan aneka peristiwa yang pernah terjadi di dalamnya, di antaranya adalah syahr al-Qur’an, yakni bulan diturunkannya wahyu pertama Al-Qur’an di Gua Hira.
Ada pula yang menyebutnya sebagai syahr al-qiyaam. Nama ini, dikutip dari hadis keutamaan beribadah di waktu malam atau qiyaam;
“Rasulullah senantiasa mengimbau dalam salat di malam Ramadan, imbauan yang tidak bersifat mewajibkan. Kemudian beliau bersabda, ‘Barangsiapa yang bangun mendirikan Ramadan dengan iman dan ikhlas maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Terakhir, Ramadan juga disebut dengan syahr al-shiyam seiring adanya kewajiban shiyam atau berpuasa bagi umat Islam. Selain itu, Ramadan disebut juga syar al-rahmah, karena banyaknya rahmat dan ampunan yang diturunkan Allah Swt kepada umat manusia.