Ikhbar.com: Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengajak masyarakat untuk meneladani KH Achmad Abdul Chamid. Sebab menurutnya sosok pengasuh Ponpes Al-Hidayah Kendal, dan Imam Masjid Besar Kendal itu memiliki prinsip tri-ukhuwah.
Wapres menjelaskan, tri-ukhuwah yang dimaksud adalah ukhuwah Nahdliyah, ukhuwah Islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah. Ketiganya penting diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
“Dalam konteks saat ini penguatan tri-ukhuwah sangat diperlukan, lebih-lebih ketika kita menghadapi Pemilu yang sangat mungkin akan terjadi perbedaan pilihan,” tegas Wapres pada acara Peringatan KH Achmad Abdul Chamid secara daring dikutip melalui laman wapresri.go.id pasa Ahad, 7 Mei 2023.
Kiai Ma’ruf Amin menilai sosok KH Achmad Abdul Chamid sebagai organisatoris ulung. Ditambah ia juga sebagai sosok yang semangat berkarya serta santun. Poin itulah yang menurut Wapres harus dilanjutkan generasi sekarang.
“Seluruh peran dan jasa KH Achmad Abdul Chamid dalam berdakwah dan mendidik umat dapat terus dilanjutkan, utamanya semangat beliau dalam berkarya dan berorganisasi. Begitu pula pribadi beliau yang berkarakter, santun, serta lemah lembut kiranya terus dikenang dan diteladani,” ungkap Wapres.
Wapres berharap agar keluarga besar keturunan Kiai Achmad untuk tetap istikamah dan turut menyatukan langkah bersama pemerintah dalam membangun bangsa di berbagai aspek.
“Saya juga mengharapkan adanya sinergi bersama pemerintah dalam membangun bangsa, agar masyarakat Indonesia makin maju dan sejahtera dalam aspek keagamaan spiritual, sosial, dan material perekonomian,” harap dia.
Dalam kesempatan itu, ia juga berpesan agar para generasi muda, khususnya umat muslim dapat terus meneladani Kiai Achmad untuk terus melakukan perbaikan ke depan dan turut mengembangkan dunia Islam.
“Kiranya kiprah Kyai Achmad dapat terus menginspirasi segenap umat Islam dan generasi muda Indonesia, dalam berlomba-lomba menjadi penerus bangsa terbaik dan mampu berkontribusi pada kemajuan dunia Islam,” tandasnya.
Sebagai Informasi, K.H. Achmad Abdul Chamid juga adalah seorang penulis dan penerjemah kitab-kitab. Salah satu tulisannya yang cukup fenomenal adalah terjemahan Al-Qanun Al-Asasi Hadiratusy Syekh KH M Hasyim Asy’ari ke dalam bahasa Indonesia.