Ikhbar.com: Laporan terbaru dari Pinhome menyebutkan bahwa puluhan juta generasi sandwich di Indonesia terancam tidak bisa mempunyai rumah. Survei perusahaan situs pencarian properti yang berkolaborasi dengan YouGov Indonesia itu mengungkapkan hal itu karena mereka harus menopang keluarga dari dua arah, yakni orang tua, anak, atau saudara.
“Kami menyadari bahwa generasi sandwich menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan mimpi memiliki rumah, karena harus menopang keluarga sekaligus mengejar impian pribadi,” ujar Founder dan CEO Pinhome, Dayu Dara Permata dikutip pada Rabu, 9 Oktober 2024.
Ia menjelaskan, survei yang berjudul “Langkah Generasi Sandwich Menuju Kepemilikan Properti” tersebut menggabungkan data Pinhome dan riset secara daring terhadap 400 responden. Angka tersebut terdiri dari berbagai kelas sosial ekonomi di seluruh Indonesia.
Baca: Survei Terbaru: Indonesia Peringkat Kedua sebagai Negara Paling Bahagia di Dunia
“Data tersebut mewakili populasi dari generasi sandwich yang ingin atau telah memiliki properti,” kata Dayu.
Riset tersebut menunjukkan bahwa 49% dari mereka ingin memiliki rumah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sementara 48% lainnya mencari stabilitas.
Menurut Dayu, ada tiga tantangan utama yang dihadapi generasi sandwich dalam memiliki rumah, yakni tidak menemukan properti yang tepat, biaya tambahan yang berlebihan dan tidak transparan, serta cicilan yang tinggi.
Temuan ini juga mengungkap preferensi properti dari generasi sandwich. Rumah tapak masih menjadi pilihan utama, meskipun Gen Z cenderung lebih menyukai apartemen.
Ia mengatakan, mayoritas dari mereka memilih properti kecil dengan luas kurang dari 54 m². Hal itu karena generasi sandwich menganggap hunian tersebut lebih terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan.
“Faktor lokasi juga sangat penting, dengan 64 persen esponden menginginkan properti yang dekat dengan fasilitas kesehatan, 62 persen dengan tempat kerja, dan 47 persen dengan fasilitas sekolah. Tetapi kesulitan terbesar adalah mencari properti yang tepat,” ungkap Dayu.
Sementara itu, General Manager YouGov Indonesia, Edward Hutasoit mengungkapkan bahwa 63% generasi sandwich menggunakan media sosial dan 35% menggunakan aplikasi seperti Pinhome untuk mencari properti.
Menurutnya, fakta tersebut menunjukkan pentingnya platform digital dalam mempermudah proses pembelian rumah bagi mereka.
Apa itu generasi sandwich?
Generasi Sandwich merupakan sebuah istilah bagi generasi yang menanggung beban ekonomi dirinya sendiri, tetapi di saat yang sama dia terhimpit dengan beban ekonomi orang tua (generasi atasnya) dan keluarga (anaknya).
Istilah tersebut diperkenalkan pertama kali oleh seorang Profesor sekaligus direktur praktikum University Kentucky, Lexington, Amerika Serikat bernama Dorothy A. Miller pada 1981.
Menurut Pinhome, Generasi Sandwich Indonesia, baik vertikal (menopang anak dan orangtua) dan horizontal (menopang orangtua dan saudara), dengan mayoritas memiliki motivasi tinggi untuk memiliki rumah. Hal itu didorong kebutuhan keluarga sebanyak 49%, dan juga stabilitas sebesar 48%.
Sebagian besar mereka memiliki motivasi kuat untuk membeli rumah guna menciptakan stabilitas keluarga dan melindungi masa depan.
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020, 71 juta penduduk di Indonesia merupakan generasi sandwich. Data tersebut juga menyebutkan bahwa sebanyak 8,4 juta generasi sandwich di antaranya tinggal bersama anggota keluarga di luar keluarga inti, yang mereka biayai atau disebut dengan extended family.