Ikhbar.com: Kurang lebih 600 tokoh perempuan pesantren menghadiri Pertemuan Triwulanan sekaligus Pelantikan Pengurus Wilayah dan Cabang Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Muballighah (JP3M) di Pondok Pesantren Al-Amin Karangsirna, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu, 14 Juni 2023, kemarin.
JP3M merupakan organisasi sosial keagamaan Islam independen berdasarkan Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah yang mengedepankan silaturahim dan ukhuwah antarpengurus pondok pesantren (ponpes).
Ketua Panitia, Nyai Hj. Neneng Faridah menjelaskan, acara yang digelar tersebut merupakan bagian dari agenda JP3M dalam meningkatkan kualitas para anggota di dalamnya.
“Silaturahmi dan pelantikan ini bertujuan untuk meneguhkan perempuan sebagai pengasuh ponpes agar santri-santrinya menjadi berkualitas, dan para mubalighah agar bisa menjadi pengajar yang baik saat berdakwah maupun saat pengajian,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Rakorwil Triwulanan dan Daurah JP3M Jawa Barat, Nyai Hj. Najhah Barnamij menegaskan, JP3M bukanlah organisasi pengumpul masa.
“JP3M bukan organisasi untuk berpolitik, jadi jika ada yang bilang ini untuk mengumpulkan massa saat berpolitik, itu tidak benar,” tegasnya.
Baca: JP3M Bantah Tudingan Jadi Kendaraan Politik
Menurut Nyai Najhah, gagasan pembentukan JP3M bersumber dari pemikiran para nyai tentang pentingnya menghadirkan wadah silaturahmi guna menyatukan dan mengatkan visi keislaman dan kebangsaan.
“Sebagai wadah ukhuwah islamiyah antarpengasuh dan muballighah untuk menyatukan visi-misi ilmiyah salafiyah ‘ala Ahlusunnah wal Jama’ah,” katanya.
Ia menyebut, ada empat tujuan dari didirikannya JP3M. Pertama, mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kedua, mewujudkan perempuan pengasuh pesantren dan muballighah yang berkualitas dengan kompetensi keagamaan yang unggul.
Ketiga, mewujudkan ittihadul afham (kesatuan pemahaman) dalam pengamalan ajaran Islam ala Ahlussujah wal Jama’ah an-Nahdliyah di masyarakat. “Dan yang terakhir, terlaksananya ajaran Ahlussunah wal Jama’ah di tengah-tengah masyarakat,” katanya.