Ikhbar.com: Presiden Prancis, Emannuel Macron menunjuk Gabriel Attal yang masih berusia 34 tahun sebagai perdana menteri (PM) di negara tersebut. Attal menjabat posisi top kedua Prancis menggantikan Elisabeth Borne (62) yang mengundurkan diri sehari sebelumnya.
Sebelum menerima jabatan itu, Attal merupakan politisi muda yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan Prancis.
“Menunjuk Gabriel Attal sebagai perdana menteri dan menugaskannya untuk membentuk pemerintahan,” bunyi pernyataan Macron, dikutip dari AFP, pada Rabu, 10 Januari 2024.
Baca: Prancis Larang Atlet Berhijab, Ini Kata Komite Olimpiade 2024
Attal mulai dikenal warga Prancis saat menjadi juru bicara pemerintah di masa pandemi Covid-19. Ia juga populer karena secara terbuka menyatakan diri sebagai seorang gay.
“Gabriel Attal secara terbuka menyatakan diri sebagai gay tak lama setelah bergabung dengan pemerintahan pada 2018,” tulis laman berita Politico.
Ketika terpilih sebagai Menteri Pendidikan Prancis, Attal juga tercatat telah menerbitkan kebijakan kontroversi berupa larangan pemakaian abaya (pakaian perempuan sejenis gamis khas Timur Tengah) di ruang kelas. Menurutnya, pakaian yang sebagian besar dikenakan oleh umat Islam itu berpotensi mengganggu semangat sekularisme Prancis.
Baca: Beban Ganda Atlet Perempuan Muslim Dunia
Surat kabar Prancis, Le Monde menjelaskan profil Attal yang lahir dari keturunan Yahudi Tunisia. Ayahnya bernama Yves merupakan imigran pada masa Perang Dunia II. Attal dibesarkan sebagai seorang Kristen Ortodoks oleh ibunya yang berasal dari Rusia.