Ikhbar.com: Dua disc jockey (DJ) asal Arab Saudi, Ali (29) dan Nizar (31) tampak begitu getol menyambut kegandrungan baru remaja di negara Muslim tersebut pada musik bergenre elektro.
Keduanya, bahkan mendirikan Aadi, sebagai platform bersama untuk mengembangkan bakat dan pengetahuan musik modern.
“Tujuan kami adalah secara aktif mendorong perkembangan dunia musik di Saudi. Kami ingin menempatkan Riyadh, ibu kota Arab Saudi sebagai kota yang dinamis dan menjadi tujuan penting bagi para penggemar dan pencipta musik,” kata Ali, dikutip dari Arab News, Senin, 28 Agustus 2023.
Ali mengaku, gerakan yang diinisiasinya itu terinspirasi oleh kekuatan musik untuk mengatasi hambatan bahasa dan budaya. Mereka mengatakan ingin terus berupaya menciptakan ruang inklusif agar beragam komunitas dapat hidup berdampingan secara harmonis dan merangkul kekayaan tradisi dan pengalaman satu sama lain.
Ketenaran Ali dan Nizar bermula dari Festival MDLBEAST yang pertama kali digelar pada 2019 lalu. Bahkan lewat platform Aadi, kini keduanya bisa berkolaborasi dengan seniman-seniman disko luar negeri.
“Februari lalu, kami telah mendatangkan tiga artis super berbakat dari kolektif dan label musik Perancis,” jelas Nizar.
Baca: Kerajaan Ajak Anak Muda Arab Saudi Asah Kemampuan Bermusik dan Bernyanyi
Mereka mengeklaim telah mendapatkan banyak dukungan dalam mengembangkan tradisi musik modern itu. Mereka pun mengaku mendapat sambutan hangat di setiap menampilkan kreasi musik house klasik, funk era 70-an, yang dikombinasikan dengan lagu-lagu penyanyi kekinian, termasuk Britney Spears.
Kreativitas itulah, kata Nizar, yang juga mampu membawa mereka bisa bermain di beberapa klub dan acara di Paris dan Eropa lainnya.
“Ada satu tempat di Paris yang sering menjadi panggung kami untuk tampil, yaitu Spootnik,” katanya.
“Antara 2021 hingga 2023, kami bermain di Washington DC, Malaga, Zurich, Ibiza, Amsterdam, Paris, dan Prancis selatan di sebuah kastil abad pertengahan abad ke-12,” sambung Ali.
Ali dan Nizar juga telah mendapatkan hak istimewa untuk tampil secara lokal di Riyadh, Jeddah, dan Jizan.
“Di Jizan, kami diundang tampil 2.000 meter di atas tanah di gunung bernama Jabal Al-Qahar. Ini adalah bagian dari kampanye MDLBEAST dan Kementerian Kebudayaan untuk merayakan Tahun Kaligrafi Arab dan menampilkan berbagai lokasi indah yang kami miliki di negara ini,” tambah Nizar.
Kedua DJ itu mengatakan, popularitasnya saat ini tidak diraih dengan mudah. Tantangan beratnya adalah kehadiran mereka yang pada mulanya tidak diterima, bahkan dientang sejumlah pihak.
“Namun, kami menyaksikan perubahan signifikan dalam dunia musik di Arab Saudi selama beberapa tahun terakhir, dengan semakin banyaknya penerimaan, dukungan, dan infrastruktur yang dibangun,” pungkas Ali.