Ikhbar.com: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar buka bersama (bukber) bareng jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju pada Kamis, 28 Maret 2024 malam.
Acara yang digawangi Kemensetneg itu berlangsung di Istana Negara dengan menyajikan sejumlah makanan dari mancanegara dan dalam negeri, seperti hidangan khas dari selatan Jazirah Arab berupa nasi mandi, hingga martabak telur sebagai varian menu utama dan takjil.
Hidangan yang disajikan secara prasmanan itu berada di ruang utama Istana Negara, tepatnya di samping tempat pertemuan buka bersama para tamu undangan.
Untuk menu takjil tersedia martabak telur, sosis solo, martabak manis, pisang, bakwan, tahu isi, dan dimsum.
Baca: Membandingkan Harga Takjil Ramadan di Berbagai Negara
Sedangkan untuk sajian menu utama disiapkan roasted beef, nasi mandi ayam, nasi mandi kambing.
Agenda buka bersama tersebut didahului dengan tausiah yang disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah.
Dalam tausiyahnya itu, Gus Miftah menyebut bahwa keberkahan Ramadan tidak hanya dirasakan oleh umat Muslim, tetapi juga non-Islam.
Dalam tausiahnya Gus Miftah menyampaikan Ramadan datang membawa keberkahan, tak hanya bagi umat Islam, tapi juga non-Islam.
“Ada candaan soal rebutan jajan takjil. Jam 3 orang non-Islam sudah jajan takjil, giliran jam 5 orang Islam mau jajan takjil sudah habis. Maka saya berusaha membalas ketika besok paskah telur akan saya beli semua, sehingga non-Islam cuma bisa beli telur Kinder Joy,” candaan Gus Miftah yang disambut tawa hadirin.
Ia menyampaikan, nyaris pemimpin di dalam sejarah Islam itu didampingi oleh seorang yang humoris. Salah satunya Abu Nawas yang merupakan tokoh yang hidup di masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid.
“Tapi saya yakin Pak Jokowi nggak perlu undang pelawak, karena ada menteri yang lucu, Pak Bahlil. Saya curiga Pak Bahlil jadi menteri bukan karena prestasi tapi karena lucu,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Miftah menyampaikan keyakinannya tentang rasa cinta rakyat Indonesia pada sosok Presiden Jokowi.
“Mata bisa lupa kepada siapa yang dia lihat, namun hati gak bisa lupa dengan siapa yang dia cintai. Insya Allah cinta rakyat Indonesia kepada Pak Jokowi akan bertahan selamanya,” katanya.