Ikhbar.com: Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak terpecah belah akan perbedaan pandangan politik pada tahun 2024 mendatang.
“Pilihan politik pada Pemilu 2024 jangan sampai membawa virus perpecahan yang dapat merusak persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia,” kata Haedar Nashir pada Senin, 20 Februari 2023 di Yogyakarta.
Menurutnya, persaudaraan dan persatuan bangsa lebih mahal harganya ketimbang pesta demokrasi lima tahunan itu.
“Yang tidak kalah pentingnya Pemilu lima tahunan itu jangan sampai merusak persaudaraan dan persatuan kita sebagai bangsa, terlalu mahal harganya,” ujarnya.
Haedar Nashir tak melarang soal perbedaan politik. Sebab, jika pilihan politik masyarakat Indonesia sama, maka tidak perlu adanya Pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Jadi pilihan politik akan berbeda, dan pasti berbeda, akan tetapi jangan sampai membawa-bawa virus yang membuat kita terpecah belah,” ucapnya.
Haedar mengajak semua pihak untuk mengakhiri pembelahan politik seperti pada pemilu periode sebelumnya.
“Terlalu mahal buat perjalanan kita sebagai bangsa. Hanya lima menit kita masuk ke kotak suara, tapi jangan sampai malah masalahnya lima tahun ke depan ya. Jadi itu semua tergantung pada kesadaran kita bersama,” katanya.
Lebih lanjut, ia juga mengimbau kepada seluruh pihak yang terkait Pemilu 2024 untuk menghindari politik uang. “Karena politik uang, politik transaksional, dan politik-politik kotor lainnya itu bisa mencederai proses demokrasi,” tegas Haedar.
“Hargai KPU, Bawaslu yang telah menyelenggarakan sedemikian rupa bahkan tenaga-tenaga kita di tahun yang lalu, periode lalu sampai ada yang meninggal. Nah maka sertai dan imbangi dengan politik yang bersih, memilih yang bersih, apapun itu juga tergantung rakyat,” katanya.
Haedar berharap pada pemilu yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024 mendatang dapat menghasilkan pilihan yang terbaik untuk rakyat.
“Terlebih, hasil pemilu mendatang dapat membawa Indonesia menjadi negara dan bangsa yang maju sesuai dicita-citakan para pendiri negeri ini,” tuturnya.
“Negara yang bersatu, berdaulat, adil makmur, rakyat sejahtera dan makin cerdas memerlukan pertanggungjawaban agar memilih tidak asal memilih,” tandasnya.