Ikhbar.com: Pemerintah kerajaan Arab Saudi saat ini tengah merancang sebuah maskapai penerbangan baru bernama Riyadh Air. Tak tanggung-tanggung, dalam perencanaannya itu, mereka memesan 60 pesawat Airbus.
Pihak pengelola menargetkan penerbangan perdana dapat dilaksanakan di tahun depan. Mereka berharap bisa mencapai lebih dari 100 destinasi di seluruh dunia pada tahun 2030.
“Pembelian 60 armada pesawat tersebut ditandatangani dengan Airbus dalam konferensi Saudi Arabia’s Future Investment Initiative di Riyadh, Ibu Kota Saudi Arabia,” kata Airbus dikutip dari Independent pada Kamis, 7 November 2024.
Baca: Arab Saudi Bertekad Gantikan Hollywood Kuasai Industri Film
Pihak Airbus menyebut bahwa pembelian 60 armada pesawat yang dilakukan Riyadh Air merupakan hal yang bersejarah. Dengan pencapaian tersebut, mereka meyakini Riyadh Air akan mencapai visinya di lima tahun ke depan.
“Dalam lima tahun ke depan, kamu yakin Riyadh Air kami mampu menghubungkan 100 tujuan penerbangan Internasional,” tulis Airbus.
Diketahui, pesawat yang dipesan Riyadh Air memiliki jangkauan maksimum 7,4 ribu km. Di sisi lain, spesifikasi armada tersebut memiliki ruang kabin lorong tunggal yang lebar.
Tak hanya itu, pesawat tersebut dikatakan memiliki pengurangan kebisingan sebesar 50%. Kemampuan tersebut membuat penerbangan Riyadh Air nantinya akan lebih tenang dan nyaman bagi penumpang.
Pesawat Airbus 1321neo juga akan beroperasi dengan bahan bakar yang lebih hemat 20%. Kecanggihan armada milik Riyadh Air juga dikalim lebih ramah CO2 (karbon dioksida) dibandingkan dengan pesawat lorong tunggal generasi sebelumnya.
CEO Riyadh Air, Tony Douglas mengatakan bahwa pembelian 60 pesawat tersebut merupakan salah satu langkah investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di bidang industri penerbangan.
“Kami juga akan memastikan Riyadh Air mengoperasikan salah satu armada yang paling hemat bahan bakar. Ini akan berperan penting dalam membantu Arab Saudi mencapai tujuan dekarbonisasinya,” katanya.
Kesepakatan ini, kata dia, akan memperkuat dampak ekonomi positif maskapai penerbangan terbaru Arab Saudi, baik pada skala global maupun lokal.
“Langkah ini dilakukan guna memfasilitasi ekosistem penerbangan Saudi yang berkembang pesat,” ujar dia.
Lebih lanjut, Douglas mengatakan bahwa maskapai tersebut berencana untuk berbincang lagi dengan Airbus dan Boeing. Pertemuan tersebut dilakukan untuk kembali menambah armada, yakni jet berbadan lebar jenis A350-1000 atau 777X dalam waktu 2 bulan.
“Riyadh Air akan menerima gelombang pertama A321 pada paruh kedua tahun 2026, dengan pengiriman jet terakhir akan selesai pada tahun 2023,” jelas dia.
Sementara itu, CEO pesawat komersial di Airbus, Christian Scherer merasa bangga akan terobosan Riyadh Air yang memborong Airbus sebanyak 60 armada.
“Pesawat A321neo generasi terbaru akan memberikan efisiensi luar biasa bagi operasional maskapai, kontribusi konkret bagi dekarbonisasi, dan kenyamanan bagi penumpangnya. Kami berharap dapat bekerja sama untuk mendukung ambisi kuat penerbangan Saudi,” ujarnya.
Riyadh Air terus menambah armada pesawat mereka yang sedang berkembang. Sebelumnya mereka juga diketahui telah memesan 39 unit Boeing 787-9 Dreamliner yang terkonfirmasi (33 unit lainnya menyusul), yang memiliki jangkauan penerbangan maksimum 14.140 km.