Ikhbar.com: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Gaza mencatat, warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 hingga hari ini telah mencapai lebih dari 40.000 orang.
“Serangan Israel juga telah melukai 92.401 orang dan membuat lebih dari 85 persen penduduk mengungsi dari rumah mereka,” bunyi rilis kementerian tersebut, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Kementerian mengaku tidak memisahkan data korban dari warga sipil maupun militan Hamas.
“Di Gaza, para petugas kesehatan berjuang keras untuk mengidentifikasi korban tewas secara menyeluruh saat jenazah berdatangan ke rumah sakit dengan kamar mayat telah melebihi kapasitas,” kata mereka.
Baca: 564 Sekolah di Gaza Hancur Dibom Israel
Secara lebih terperinci, laporan terbaru itu menyebut jumlah total korban tewas telah mencapai 40.005 orang. Meskipun begitu, mereka yakin bahwa angka tersebut jauh lebih rendah dari kemungkinan jumlah korban yang sebenarnya.
“Karena masih banyak jenazah yang terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara,” lanjut siaran pers tersebut.
Serangan udara dan darat Israel di Gaza diniali telah menjadi salah satu operasi militer yang paling dahsyat dalam sejarah terkini.
Israel selalu berdalih bahwa serangannya itu semata-mata bertujuan untuk melenyapkan kelompok Hamas. Namun, secara sadar mereka tetap membidik masjid, sekolah, rumah sakit, yang menyebabkan terus berjatuhannya korban dari kalangan sipil.
Pertempuran juga dilaporkan telah menewaskan 329 tentara Israel. Militer Israel mengeklaim telah membunuh sebanyak 15.000 pejuang Hamas.
Hampir 85% dari 2,3 juta penduduk di Jalur Gaza telah diusir dari rumah mereka, kemudian melarikan diri berkali-kali demi menghindari serangan darat tentara Israel.
Baca: Ribuan Yahudi Israel Serbu Masjid Al Aqsa
Serangan Israel telah menciptakan krisis kemanusiaan besar-besaran di Gaza. Seluruh wilayah itu berisiko tinggi mengalami kelaparan. Lebih dari 495.000 orang atau seperlima lebih dari total populasi diperkirakan akan mengalami tingkat kelaparan paling parah dalam beberapa bulan ke depan.
Sistem sanitasi yang telah hancur juga tampak menyisakan genangan air, limbah, dan tumpukan sampah di kamp-kamp yang dipenuhi warga pengungsi.
Ahli pemetaan kerusakan perang, Corey Scher dan Jamon Van Den Hoek juga mencatat, serangan demi serangan yang dilakukan Israel telah merusak atau menghancurkan sekitar 59% dari semua bangunan di Kota Gaza, termasuk 70 persen bangunan di Gaza bagian utara.