Ikhbar.com: Anggota parlemen Skotlandia, John Mason mendapatkan ancaman pemecatan dari keanggotaannya di Partai Nasional Skotlandia (SNP). Secara otomatis, kedudukannya sebagai anggota The Scottish Parliament (DPR Skotlandia) akan terlepas karena tidak lagi memiliki mandat.
Ancaman pencopotan Mason bermula dari cuitannya di media sosial (medsos) yang melakukan pembelaan terhadap tindakan Israel di Gaza. Ia juga mengomentari akun X milik mantan anggota DPR separtainya, Sandra White yang mengecam serangan brutal dan genosida yang dilakukan militer Zionis.
“Tidak ada genosida. Jika Israel ingin melakukan genosida, mereka akan membunuh sepuluh kali lipatnya,” cuit Mason lewat akun pribadinya di X, dikutip pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Baca: Apa Itu Genosida? Pasal Tuntutan atas Kekejaman Israel di Gaza
White pun membalas dengan mengatakan bahwa Israel tetap layak dianggap telah melakukan genosida.
“Anda hanya bisa bicara, sementara anak-anak tak berdosa dibantai,” tulisnya, menanggapi komentar Mason.
Perdebatan itu terjadi setelah juru bicara urusan luar negeri SNP, Brendan O’Hara menulis surat kepada anggota DPR Skotlandia, Angus Robertson agar menyuarakan kemarahannya atas pertemuan Menteri Kebudayaan Skotlandia dengan Wakil Duta Besar Israel untuk Inggris, Daniela Grudsky Ekstein.
Juru bicara SNP merencanakan sidang lebih lanjut untuk membahas lebih serius pencabutan mandat Mason buntut komentarnya yang dianggap “menjijikkan.”
Dikutip dari Anadolu Agency, awal pekan ini Pemerintah Skotlandia telah mengumumkan bahwa pihaknya menolak semua pertemuan dengan duta besar Israel sampai kondisi damai benar-benar tercipta di Palestina. Skotlandia merupakan salah satu negara yang memberikan simpati cukup besar dan kerap menyalurkan bantuannya kepada Palestina.
Baca: Israel Bunuh 130 Warga Palestina per Hari
“Pemerintah tidak akan menerima undangan untuk pertemuan lebih lanjut dengan Israel sampai ada kemajuan nyata dalam konflik Gaza,” tegas Menteri Luar Negeri Skotlandia, Angus Robertson.