Ikhbar.com: Sejumlah Muslim di Belanda membagikan salinan Al-Qur’an dengan terjemahan bahasa setempat kepada masyarakat.
Aksi tersebut dilakukan sebagai respons pembakaran kitab suci umat Islam itu Patriotik Eropa Menentang Islamisasi Barat (PEGIDA) beberapa waktu yang lalu.
Presiden Yayasan Masjid Arnhem Türkiyem yang berafiliasi dengan Yayasan Diyanet Belanda, Galip Aydemir mengatakan, aksi tersebut dibalut dengan tajuk seruan “Jangan Dibakar, Tetapi Bacalah Al-Qur’an”.
“Melalui aksi ini, kami ingin menyampaikan kepada masyarakat mengapa Islam dan Al-Qur’an adalah suci bagi umat Islam,” ujar Aydemir dikutip dari Anadolu pada Selasa, 13 Februari 2024.
Baca: Al-Qur’an Tua Warisan Abad Ke-7 Dijual Rp17 Miliar
Ia bertekad untuk menguatkan persatuan dan solidaritas di antara masyarakat Arnhem, Belanda.
“Biarlah Al-Qur’an dan semua teks suci tidak dibakar, tetapi dibaca,” tegasnya.
Salah seorang peserta dari Belanda yang menerima salinan Al-Qur’an, John Maters mengapresiasi aksi tersebut. Ia juga mengkritik tindakan provokatif yang dilakukan Wagensveld bulan lalu.
“Ketika Anda berpikir tentang tindakan provokatif yang dilakukan bulan lalu, Anda membuat orang menjadi musuh satu sama lain,” katanya.
Ia menegaskan, tidak perlu menjadi seorang yang religius untuk memahami bahwa aksi pembakaran Al-Qur’an itu tidak masuk akal.