Ikhbar.com: Sekitar 6.000 orang Israel melaksanakan haji setiap tahunnya. Angka tersebut merupakan 18% Muslim di negara tersebut.
Karena itu, mereka berharap pemerintah kerajaan Arab Saudi mengizinkan penerbangan langsung bagi Muslim Israel yang hendak melaksanakan haji di Tanah Suci.
Pemerintah Israel mengklaim pihaknya sudah mengajukan permintaan penerbangan langsung tersebut dan tengah menunggu tanggapan Riyadh.
Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen mengatakan, persoalan penerbangan langsung ke Arab Saudi bagi warga Muslim Israel untuk melaksanakan ibadah haji masih dalam pembahasan. Dia pun tidak bisa memberi tahu seperti apa progres pembahasannya.
“Masalah ini sedang dibahas. Saya tidak bisa memberi tahu Anda apakah ada kemajuan. Tapi dengan itu, saya optimis kita bisa memajukan perdamaian dengan Arab Saudi,” kata Cohen, sebagaimana dilansir dari laman JNS pada Senin, 8 Mei 2023.
Persetujuan Arab Saudi untuk penerbangan langsung dari Israel ke Arab Saudi yang saat ini masih dalam pertimbangan, disebut-sebut akan menjadi langkah maju lainnya dalam normalisasi hubungan antara Israel dan Saudi.
Pejabat Israel mencatat bahwa izin bisa datang pada jam kesebelas, tepat sebelum ziarah 26 Juni-1 Juli dimulai. Arab Saudi telah mengizinkan maskapai Israel untuk terbang melintasi wilayahnya sejak Juli 2022.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS di Yerusalem menolak mengomentari masalah tersebut. Ia menjelaskan bahwa sat ini orang Arab Israel yang menunaikan ibadah haji tidak bisa berangkat langsung ke Saudi melalui penerbangan udara.
Muslim Israel harus melakukan perjalanan melalui negara ketiga seperti Yordania untuk sampai ke Arab Saudi. Hal tersebut tentunya menimbulkan biaya tambahan baik untuk perjalanan keluar maupun pulang.
Sebelumnya, mantan Perdana Menteri Israel, Yair Lapid menjelaskan, pada prinsipnya dia telah mendapatkan persetujuan Riyadh untuk penerbangan tersebut. Pejabat administrasi Biden juga memperkirakan, penerbangan semacam itu akan diatur.
Namun, dengan ketegangan hubungan AS-Saudi, hingga saat ini belum ada konfirmasi dari Riyadh. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berulang kali menyuarakan harapan untuk mencapai kesepakatan damai bersejarah dengan Arab Saudi.
Menteri Kerja Sama Regional Israel, Esawi Frej menyebutkan bahwa pada Juki 2022 hang lalu pihaknya telah berupaya agar Muslim Israel bisa melakukan penerbangan langsung ke Jeddah untuk melakukan ibadah haji.
“Saya ingin melihat hari ketika saya dapat berangkat dari Ben-Gurion (bandara dekat Tel Aviv) ke Jeddah untuk memenuhi kewajiban agama saya haji ke Makkah,” ungkap dia.
Muslim Israel yang melakukan perjalanan haji melalui negara ketiga sekiranya harus mengeluarkan biaya sekitar 11.500 dolar AS untuk tinggal selama sepekan. Adapun jamaah haji dari negara-negara Arab tetangga membayar sekitar setengahnya di bawah itu.