Ikhbar.com: Sedikitnya 113 jurnalis dan pekerja media telah tewas sejak dimulainya konflik antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, di Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu. Jumlah korban tersebut menjadikan periode ini sebagai yang paling mematikan sejak 1992.
“Hingga 20 Agustus 2024, penyelidikan awal CPJ menunjukkan bahwa setidaknya 113 jurnalis dan pekerja media termasuk di antara lebih dari 41.000 orang yang tewas sejak perang dimulai,” rilis Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dalam laporan terbarunya, dikutip Rabu, 21 Agustus 2024.
Baca: Belum Setahun, Israel telah Membunuh 40 Ribu Lebih Warga Palestina di Gaza
Laporan itu juga mencatat bahwa periode perang Israel tersebut menjadikannya sebagai periode paling mematikan bagi jurnalis sejak CPJ mulai mengumpulkan data pada 1992. CPJ menyebutkan, mereka yang tewas adalah 108 warga Palestina, dua warga Israel, dan tiga warga Lebanon.
Selain itu, 32 jurnalis terluka, dua orang hilang, dan 52 lainnya dideportasi atau ditangkap.
“Wartawan sering menjadi korban serangan, serangan siber, dan sensor,” tambah mereka.
Baca: Israel Bunuh 130 Warga Palestina per Hari
Berbeda dengan CPJ, Kantor Media Pemerintah Gaza mencatat sekitar 170 jurnalis telah tewas di zona konflik akibat serangan Israel.
Korban terbaru adalah jurnalis Hamza Abd Ar-Rahman Mutarja, yang bekerja di wilayah tersebut dengan sejumlah media.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober tahun 2023 secara keseluruhan telah melebihi 40.000 orang.