Ikhbar.com: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan layanan pemeriksaan gratis bagi masyarakat Indonesia yang tengah ulang tahun (ultah) melalui aplikasi Satu Sehat.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono menjaskan bahwa aplikasi Satu Sehat digunakan untuk mendeteksi calon pasian apakah benar-benar sedang ultah atau tidak.
“Insya Allah, bulan depan. Masyarakat diimbau kalau ingin menggunakan program ini salah satunya adalah dengan mengunduh aplikasi Satu Sehat dulu, karena dengan mengunduh aplikasi ini nanti akan muncul pemberitahuan ulang tahun mereka,” kata Wamenkes di Jakarta pada Senin, 13 Januari 2025.
Baca: Jawab Kontroversi Alat Kontrasepsi untuk Remaja, Kemenkes: Buat yang sudah Menikah
Wamenkes menjelaskan, saat masyarakat mengakses aplikasi Satu Sehat di hari ultahnya, maka akan muncul kuesioner berupa pertanyaan-pertanyaan seputar kesehatan fisik hingga mental.
“Di notifikasi ulang tahun mereka pada saat hari H (hari ulang tahunnya) akan diingatkan, kemudian nanti akan ditanya beberapa kuesioner,” katanya.
Menurutnya, kuesioner pada aplikasi tersebut merupakan salah satu bagian pemeriksaan gratis. Di dalamnya akan membuat pertanyaan mengenai kesehatan mental, kesehatan lansia, dan lain sebagainya.
*Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner, masyarakat dapat menunjukkan hasilnya ke puskesmas dengan menunjukkan identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP),” jelas dia.
Ia menjelaskan, jenis-jenis penyakit akan diidentifikasi berdasarkan jumlah penyakit yang terdapat di masing-masing kelompok umur.
“Misalnya pada bayi, ada penyakit keturunan berupa hipotiroid bawaan, kemudian ada beberapa penyakit lagi, kita juga identifikasi. Atau pada remaja, misalnya penyakit yang berkaitan dengan komorbid (bawaan) akibat gaya hidup seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi,” ucapnya.
Ia menegaskan pada setiap kelompok umur terdapat prioritas masing-masing. Hal yang sama juga berlaku pada kategori lansia, termasuk di dalamnya identifikasi terhadap kanker-kanker tertentu.
“Langkah berikutnya akan diidentifikasi untuk demensia, alzheimer, kesehatan jantung, dan sebagainya,” katanya.
Nantinya, kata Wamenkes, layanan pemeriksaan gratis tersebut akan melibatkan semua puskesmas di Indonesia.
Meski demikian, ia meminta masyarakat untuk bersabar. Pasalnya, untuk sementara saat ini pihaknya masih memperbaiki data kependudukan .
“Nanti diidentifikasi, diperbaiki data kependudukannya dulu supaya mereka teridentifikasi di dalam program ini. Perbaikan data tetap harus dilakukan dan ini dimulai perencanaannya secara bertahap. Mudah-mudahan bisa sempurna di tahun ini,” ujar dia.
Ia juga mengemukakan terdapat beberapa pilot project di Jakarta yang akan memulai pemeriksaan kesehatan gratis, salah satunya di puskesmas daerah Tebet, Jakarta Selatan.
“Nanti mudah-mudahan enggak berubah, jadi kalau bisa di tempat besar, nanti dibawa ke tempat terpencil apa masalahnya, dan lain sebagainya,” tandasnya.